Mohon tunggu...
Livia V
Livia V Mohon Tunggu... Mahasiswa - Citizen Journalist from UPH

nothing much, just me reporting on local phenomenon happening nearby

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Citizen Journalism dalam Menegakan Demokratisasi Media

17 Maret 2022   21:25 Diperbarui: 17 Maret 2022   21:27 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia adalah negara demokrasi yang pemerintahannya dipengaruhi oleh kebebasan masyarakat dalam menyuarakan pendapatnya melalui wakil rakyat. Saat ini, demokrasi ditemukan dalam media dengan istilah demokratisasi media. Yang dimaksud dengan demokratisasi media adalah transisi dimana media tidak lagi dikuasai secara dominan oleh organisasi media besar. Masyarakat pun memiliki hak dan kebebasan untuk berpartisipasi secara aktif dalam melakukan peliputan dan penyebaran berita. 

Mereka disebut sebagai jurnalis warga. Beberapa platform yang kerap dimanfaatkan oleh jurnalis warga adalah Kompasiana, Pasang Mata, Rubik, Indonesiana, dan Plimbi. Situs-situs tersebut mendukung para jurnalis warga untuk saling berbagai informasi terkait fenomena yang terjadi di sektiar mereka serta mengomentarinya.

Dengan munculnya media sosial dan blogging, peran jurnalis warga menjadi lebih berharga dari sebelumnya. Warga memiliki kesempatan untuk menyajikan perspektif yang unik melalui media mainstream. Jurnalis warga memberikan informasi berharga yang dapat mendemokratisasikan media, serta bangsa. 

Mereka berjuang untuk menciptakan publik yang terinformasi dengan baik di mana media juga berfungsi sebagai pendidikan moral. Filosofi ini secara radikal berangkat dari jurnalisme profesional, yang tujuan utamanya adalah menjual produk sebanyak-banyaknya. 

Jurnalisme warga, di sisi lain, memungkinkan orang-orang yang terpinggirkan mendapatkan kembali suara mereka, untuk menceritakan kisah mereka yang sebelumnya dibungkam secara langsung.

Media digital mendukung aksi demokrasi di kalangan masyarakat. Karena ruang redaksi tradisional menjadi lebih dibatasi oleh waktu dan sumber daya, munculnya konten buatan pengguna di web hanya dapat memperkuat jurnalisme. Media online tidak hanya memungkinkan warga untuk merasa semakin terhubung dengan komunitas mereka, tetapi juga memberikan kesempatan untuk pelaporan yang lebih berimbang. 

Tentu saja, pembaca harus bisa mempercayai reporter warganya. Ketika media dan teknologi bergeser untuk memasukkan reporter warga, pembaca akan beradaptasi dan menyambut suara demokrasi.

Meskipun ada banyak bentuk masyarakat sipil global seperti gerakan, advokasi, kampanye dan tindakan serupa lainnya, jurnalisme warga menjadi salah satu fenomena masyarakat global di era digital ini. 

Salah satu bukti pengaruh jurnalisme warga di media saat ini adalah organisasi media besar tidak lagi mendominasi pemberitaan. Justru, mereka bisa saling bekerja sama seperti berita yang awalnya dibagikan oleh jurnalis warga nantinya dapat diangkat dan diberitakan oleh media arus utama. 

Contohnya adalah salah satu jurnalis warga yang menuliskan artikel di Kompasiana tentang seorang polisi asal Lampung yang menjadi korban dari ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta. Berita tersebut mendapat banyak perhatian dari banyak orang hingga ditampilkan di Kompas TV. Selain simpati yang didapatkan dari masyarakat, berita yang diawali dari jurnalis warga tersebut terdengar oleh Presiden Jokowi dan beberapa petinggi kepolisian NKRI yang kemudian memberikan apresiasi kepada korban atas keberaniannya sebelum ia akhirnya meninggal.

Evolusi jurnalisme warga menumbuhkan dan mengembangkan jurnalis warga yang kreatif seperti blogger, penulis konten, reporter jalanan, fotografer online, reviewer gaya hidup, dan banyak lagi. 

Sebagai cara baru dalam memproduksi berita, jurnalisme warga hadir untuk menjadi sumber berita yang lebih netral. Jurnalisme warga, yang memuat sudut pandang masyarakat dalam menyajikan berita, membantu mengurangi bias media arus utama dalam menyajikan berita kepada masyarakat. 

Seperti yang kita ketahui, banyak kerjasama media mainstream besar yang dimiliki oleh para politisi di Indonesia terutama di saat kampanye pemilu. Media nasional dijadikannya sebagai alat kampanye. Cukup sulit untuk mempercayai netralitas dan imparsialitas media-media tersebut, terutama dalam menyampaikan isu-isu politik. 

Oleh karena itu, sudut pandang masyarakat dalam jurnalisme warga menjadi aspek penting sebagai referensi media lainnya bagi masyarakat. Jurnalisme warga melalui media digital juga memberikan harapan dan keberanian bagi masyarakat yang sangat menginginkan perubahan yang lebih baik. Jurnalis warga menyampaikan berita bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk memperjuangkan kebenaran. 

Jurnalis warga berupaya sungguh-sungguh untuk menyajikan informasi yang akurat kepada publik. Jurnalisme warga telah menjadi bagian dari perjuangan hak-hak minoritas, terutama mereka yang mungkin tidak pernah mendapat sorotan media. Orang-orang mulai memanfaatkan media sosial mereka untuk menyampaikan kecemasan mereka terhadap pemerintah. 

Jurnalisme warga yang dipadukan dengan media sosial memainkan peran penting. Pelaporan fakta aktual tidak lagi dianggap sebagai cara jurnalisme tradisional, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja di masyarakat. Jurnalisme warga melalui media sosial memberikan akses bagi masyarakat untuk melaporkan dan membagikan ide-ide mereka kepada dunia. Jurnalisme warga memainkan peran penting dalam menghadirkan ruang demokrasi modern.

Citizen journalism terbukti memainkan peran penting di kalangan masyarkat khususnya dalam menegakkan demokratisasi media. Dengan bantuan teknologi, warga bukan sekedar penonton yang hanya bisa menunggu dan menerima berita dari jurnalisme profesional, melainkan bisa turun tangan ke lapangan dan meliput serta membagikan fenomena apapun yang dirasa penting untuk dibagikan kepada masyarakat. Berkat praktik jurnalisme warga yang semakin meluas ini, terbentuklah media baru dimana masyarakat menjadi lebih terbuka dan demokratis.

Daftar Pustaka

Adi, Dodot. (2016). JURNALISME PUBLIK & JURNALISME WARGA SERTA PERANNYA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA DALAM PROSES DEMOKRASI. Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Politik dan Sosial. Universitas Merdeka Malang.

Eddyono, Aryo. (2019). Menyoroti Jurnalisme Warga: Lintasan Sejarah, Konflik Kepentingan, dan Keterkaitannya dengan Jurnalisme Profesional. Kajian Jurnalisme. Vol 03: 1-17.

Wibowo, Agung. (2010). PENGARUH CITIZEN JOURNALISM TERHADAP DEMOKRATISASI INDONESIA. Hubungan Internasional. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Paramadina Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun