Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bedah Kisah: "Petualangan Alice di Negeri Ajaib" (Bab 1)

11 Februari 2021   16:08 Diperbarui: 11 Februari 2021   16:17 2532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertimbangan Berdasarkan Kontras yang Kasat Mata

Paragraf ke-12 hingga akhir cerita menceritakan tentang perjuangan Alice membuka pintu kecil yang ia temui setelah menyentuh dasar lorong. Ia sangat tertarik untuk keluar melalui pintu itu menuju taman cantik yang ditumbuhi bunga-bunga yang dilihatnya dengan mengintip sebuah lubang kecil. Di sini, kita melihat adanya kontras antara lorong gelap tempat Alice berada saat itu dan taman cantik yang berada di balik pintu dan bagaimana Alice memilih untuk berada di tempat yang secara kasat mata terlihat lebih cantik ("How she longed to get out of that dark hall, and wander about among those beds of bright flowers and those cool fountains..."). Padahal, di bab-bab selanjutnya, kita akan mengetahui bahwa Wonderland sama sekali tidak secantik kelihatannya.

Benak Alice yang mempertimbangkan di mana ia "lebih ingin berada" saat itu adalah respon wajar manusia pada umumnya. Manusia cenderung memilih segala sesuatu berdasarkan tampak luarnya saja, tanpa mempertimbangkan kemungkinan adanya aspek-aspek lainnya yang belum keliahatan. Tapi lagi-lagi, tentu saja itu adalah hal wajar, terutama bagi Alice yang saat itu berada di posisi yang buntu. Sayangnya, segala usaha Alice dan pertimbangannya untuk minum ramuan dan makan kue aneh, hanya memindahkannya dari sebuah lorong gelap ke dunia antah berantah yang sungguh asing dan tidak menerima keberadaannya. Selengkapnya akan saya bahas di artikel selanjutnya.

.

Demikian beberapa poin menarik dari bab 1 kisah Alice, yang berjudul Down the Rabbit Hole.  Semoga artikel ini bermanfaat. Jika Kompasianer punya opini-opini lain mengenai bab 1 ini, silakan tuliskan di kolom komentar.

Terima kasih.

Sampai bertemu di episode 2!

-


Artikel Edukatif Seputar Fiksi dan Bahasa

Kontak

surrealiv@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun