Hai, Kompasianer!
Dalam menulis, selain ide-ide kreatif, kita juga membutuhkan kemampuan untuk menyampaikan ide-ide tersebut dalam kalimat-kalimat yang baik. Kalimat-kalimat yang baik harus dibentuk dari kata-kata yang baik pula. Kata-kata yang kita gunakan, apabila ditulis dalam bahasa Indonesia, tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang benar. Dalam artikel kali ini, saya akan membahas mengenai cara yang benar untuk menuliskan beberapa kata (yang sering saya jumpai ditulis secara salah) berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Selamat membaca!
1. Penulisan Kata "Pun"
Untuk poin pertama ini, masalah yang selama ini terjadi adalah banyak orang seringkali kebingungan apakah kata "pun" dipisah atau tidak dari kata yang mendahuluinya. Sesungguhnya, yang benar adalah, penulisan kata "pun" tergantung pada ada atau tidaknya makna dari kata tersebut.
a. Kata "Pun" yang Ditulis Terpisah
Kata "pun" ditulis terpisah apabila memiliki makna sendiri yang terpisah juga dari kata yang mendahuluinya. Dalam KBBI, kata "pun" dapat memiliki lima makna lain. Biar begitu, dalam artikel ini  saya akan membahas dua makna saja yang seringkali saya jumpai ditulis secara tidak benar dalam berbagai karya tulis.
1) Kata "Pun" yang Bermakna "Juga"
Dalam KBBI, kata "pun" adalah sinonim dari kata "juga", sehingga penulisannya dipisah dengan kata yang mendahuluinya layaknya ketika kita memakai kata "juga". Contoh kalimatnya sebagai berikut:
- Jika dia masuk ke rumah tua itu, saya pun akan masuk ke sana.
- Jika kamu rajin bekerja, maka penghasilanmu pun akan bertambah.
2) Kata "Pun" yang Bermakna "Saja"
Kata "pun" juga merupakan sinonim dari kata "saja". Karenanya, penulisannya dipisah dengan kata yang mendahuluinya seperti ketika kita menggunakan kata "saja". Kesalahan yang sering saya temukan dalam berbagai karya tulis adalah penulisan kata "kapan  pun" dan "di mana pun" yang digabung. Seharusnya, tentu saja, "pun" yang ada di belakang kedua kata tersebut ditulis secara terpisah. Contoh kalimatnya sebagai berikut:
- Kamu boleh datang ke rumah saya kapan pun kamu mau.
- Di mana pun saya berada, saya akan selalu mengirimkan sepucuk surat kepadamu setiap bulannya.
b. Kata "Pun" yang Ditulis Tidak Terpisah
Kata "pun" ditulis tidak terpisah dengan kata yang mendahuluinya apabila kata tersebut tidak memiliki makna sendiri. Kata-kata tersebut diantaranya "adapun", "maupun", "walaupun", dan lain-lain. Bisa kita lihat dalam KBBI, semua kata tersebut merupakan satu kesatuan dengan "pun". Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:
- Ia tetap setia walaupun berkali-kali disakiti oleh suaminya.
- Semua buku yang saya bawa hari ini sudah saya kembalikan ke perpustakaan. Adapun buku yang saya pinjam darimu, sudah saya letakkan di mejamu tadi siang.
Saya sering menjumpai penulisan kata "di mana" yang disambung jika ditempatkan dalam kalimat yang bentuknya bukan pertanyaan. Padahal, semua kata "di mana", apa pun konteksnya tetap dituliskan secara terpisah. Misalnya, seperti contoh kalimat pada poin kedua dalam KBBI di atas. Kalimat "di mana ada gula, di situ ada semut" bukan merupakan kalimat tanya, namun kata "di mana" dalam kalimat tersebut tetap dituliskan secara terpisah. Contoh kalimatnya adalah seperti ini:
- Saya menyuruhnya kembali ke tempat di mana ia membuang cincin emasmu itu.
- Kamu harus mencari tahu di mana harta karun itu dikubur.
3. Penulisan Klitik Kata Ganti Orang Pertama dan Kedua
- Kirana lupa mengembalikan pensilmu yang ia pinjam kemarin, ya?
- Ia sudah sering berkunjung ke rumahku.
-
Artikel-artikel Edukatif Lainnya
Time Travelling Dalam Karya Fiksi
Unreliable Narrator Dalam Karya Fiksi
Kontak
surrealiv@gmail.com
instagram.com/livilivilivilivilivi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H