Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sesi Cerita Pukul Dua Belas Kurang Dua Belas

3 Oktober 2017   18:15 Diperbarui: 3 Oktober 2017   18:21 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Manusia seharusnya tidak jahat, Alka. Mereka bukan manusia."

"Biar saja, Alka bebas berkisah!"

"Manusia tidak pernah jahat, Luana. Binatang yang jahat, karena memakan manusia, menghisap darah dan mencabik-cabik daging manusia. Iblis juga jahat karena menghasut manusia untuk berbuat hal-hal yang kejam, manusia berada di luar kendali. Tuhan juga jahat karena mencipta manusia yang berbeda."

"Tidak. Mereka jahat karena mereka jahat."

"Manusia bisa menggerakkan gambar dan berkemah di bulan. Membakar rumah beramai-ramai hanya karena rambut Alka biru sama sekali bukan hal yang mungkin mereka lakukan."

"Mereka jahat karena mereka jahat, Jika Saja."

"Tunggu, Alka di mana?"

Selanjutnya Luana menceritakan ketakutannya jika Angkasa runtuh. Kisah-kisah Jika Saja melayang di langit-langit. Langit-langit? Ruangan ini tak lagi beratap. Ratusan lumba-lumba biru berenang di kejauhan.

-

Alka | Alka 2.0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun