Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Unreliable Narrator" (Pengisah Lancung) dalam Karya Fiksi

5 Juni 2017   17:08 Diperbarui: 27 Mei 2018   10:30 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: http://www.hollywoodreporter.com

Dalam artikel ini, saya akan menyertakan jenis-jenis karya unreliable narrator dan berbagai contoh karya jenis ini dari dunia literasi (yang dapat langsung Kompasianer baca sambil membaca artikel ini).

Di akhir artikel saya akan me-review sebuah film berjenis unreliable narrator sebagai bonus. Kebetulan film ini masih agak baru, agak underrated, dan di Indonesia sendiri belum banyak review jujur yang bukan sekedar sinopsis tentang film ini.

Definisi Unreliable Narrator

Unreliable narrator sendiri apabila diterjemahkan secara harafiah berarti narator yang tidak bisa diandalkan. Biasanya karya-karya berjenis ini memiliki kekuatan dalam plot serta dialog tokoh utama (narator), sehingga seakan-akan menggiring penikmatnya ke sebuah jalan, namun di akhir semuanya tampak berbeda. Penikmat bisa segera melupakan jalan yang telah dilaluinya bersama si narator dan menikmati kejutannya pada akhir karya.

Bisa dilihat dalam fiksi yang saya sertakan di awal artikel ini. Pada mulanya, narator digambarkan sebagai Pelukis Langit, ia tinggal di atas sana, dan melukiskan langit kita. Namun di akhir, kita tahu ternyata narator adalah seorang anak yang menderita kelainan.

Jenis-jenis Fiksi Unreliable Narrator

Pada tahun 1981, William Riggan menganalisis serta mengklarifikasikan jenis-jenis unreliable narrator. Dari hasil analisis tersebut, disimpulkan ada lima jenis fiksi unreliable narrator. Ada The Picaro (narator ternyata telah membual atau melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya), The Madman (narator ternyata memiliki penyakit mental), The Clown (narator ternyata tidak serius dan selama ini telah “bermain-main” dengan fakta), The Naif (narator ternyata melihat hanya dari sudut pandang yang sempit sehingga sebelumnya memberikan impresi berbeda bagi penikmat), dan The Liar (narator ternyata adalah seorang pembohong yang dengan sengaja memanipulasi fakta).

source: https://books.google.co.id/books/about/Fight_Club.html?id=3aPqmIvxlf0C&source=kp_cover&redir_esc=y
source: https://books.google.co.id/books/about/Fight_Club.html?id=3aPqmIvxlf0C&source=kp_cover&redir_esc=y
Saya tidak mungkin memberikan contoh karya fiksi yang dapat dijadikan acuan pada setiap poin di atas karena hal tersebut akan menimbulkan spoiler. Jadi saya akan memberikan contoh karya-karya unreliable narrator secara acak sehingga kejutannya tetap ada ketika Kompasianer membacanya. 

Contoh-contoh karya yang dapat dijadikan acuan adalah novel fenomenal Fight Club karya Chuck Palahniuk, novel Forrest Gump karya Winston Groom (keduanya telah diangkat dalam layer lebar juga sehingga Kompasianer dapat menyaksikannya dalam bentuk film), cerita pendek The Yellow Wallpaper karya Charlotte Perkins Gilman (yang dapat Kompasianer baca di sini), dan cerita pendek The Tell Tale Heart karya Edgar Allan Poe (yang dapat Kompasianer baca di sini).

-

Review Film: The Invisible Guest (2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun