Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Sekeranjang Awan untuk Membuat Gaun

2 Juli 2016   10:51 Diperbarui: 2 Juli 2016   16:52 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: rosewongart.com

Aneh. Saya masih belum tertidur selarut ini. Mungkin saya sudah terlalu banyak tidur kemarin. Mungkin juga saya menderita insomnia. Sejak tadi, saya membuang-buang waktu dengan memikirkan banyak hal. Saya memikirkan mengapa warna pelangi hanya ada tujuh, mengapa nama saya Luana, mengapa saya suka warna hitam, mengapa warna hitam bukan bagian dari warna pelangi, dan mengapa saya belum tidur.

Saya mulai berpikir sebaiknya saya mengisi waktu dengan merapikan ranjang saya. Kemudian, saya mengganti seprainya, memasangkan seprai baru dengan hati-hati, dan memastikan semua ujungnya sama rapi.

Saya ingin memejamkan mata, tapi mata saya terus memandangi jendela kamar saya,

 

 

 

yang sengaja tidak saya tutup.

2 Juli 2016, L

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun