Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Minum dari Cangkir Angkasa

8 Desember 2015   15:22 Diperbarui: 10 Januari 2016   13:45 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa?”

Angkasa membuka tutup syampo, kemudian menggenggam tangan saya. Ia membawa saya masuk ke dalam botol syampo itu.

Aneh. Saya bisa bernafas di dalam cairan syampo. Samar-samar saya dapat melihat malam datang dengan gaun panjangnya yang paling mewah, dan bintang-bintang kecil yang cantik menari-nari di dalam botol syampo bersama kami.

Sayang sekali, semua itu tidak berlangsung lama, karena selanjutnya bintang-bintang kecil mematung. Ujung botol yang sebelumnya terlihat dengan mudahnya karena cahaya bulan yang mengintip malu-malu kini tidak lagi terlihat.  Rupanya sebuah mata sedang mengintip ke dalam botol syampo kami, mata cantik berwarna hitam pekat yang selama ini selalu dipuja Angkasa.

Angkasa lupa saya, ia terbang ke arah mata pekat.

Saya berenang-renang sambil minum syampo.

***

 

 

 

Botol syampo pemanjang rambut,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun