Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Distorsi

27 November 2015   18:41 Diperbarui: 27 November 2015   20:07 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tidak? Oh baiklah. Kemari…” Ran masih memandangku dengan tatapan itu. Ia kemudian berjongkok sedikit dan menyentuh darah yang berceceran di lantai dengan jari-jarinya.

“Apa yang sedang kamu…” aku tidak sempat melanjutkan pertanyaanku karena Ran terlanjur berdiri dan perlahan-lahan mengoleskan darah James yang kini berlumuran di jarinya, ke bibirku. Aku terdiam. Matanya masih memandangiku dengan tatapan yang sama.

“Kau tampak lebih cantik jika bibir pucatmu itu diwarnai seperti ini, Rheinara,” ucapnya.

“Tidak, jangan panggil aku dengan nama gadis itu, panggil aku Nugie.”

“Baiklah kalau begitu,” jawab Ran. Kemudian ia mencium bibirku.

Aku jatuh cinta.

Iya, jatuh cinta.

Untuk pertama kalinya aku bisa benar-benar melupakan Rheinara. Aku benar-benar jatuh cinta kepada Ran.

“Gie…” desah Ran pelan setelah ia mencium bibirku. Aku dapat melihat bibirnya juga ikut berlumuran darah James akibat bersentuhan dengan bibirku. Kemudian ia tersenyum, senyum paling indah yang pernah ia lengkungkan. Oh ya, aku baru ingat ada satu pertanyaan yang selalu ingin kutanyakan.

“Di mana Rheinara?”

“Kuterbangkan dia jauh ke jantung bulan mati, bersama secangkir white frappe, tak lupa kubisikkan senandung saxophone Kenny G sebagai kenang-kenangan. Bagaimana menurutmu, Gie? Dia akan bahagia, bukan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun