Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[KC] Boleh Cicip Nektarmu?

3 Oktober 2015   16:54 Diperbarui: 15 Desember 2015   00:42 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa manusia- manusia itu bahagia, tapi mawar cantik itu harus jadi korbannya?

Mengapa? Mengapa?! Jahat sekali mereka!

***

               

-3-

-Kimi-

Hari ini ketika saya sedang berjalan pulang ke rumah, saya melihat Alfa dan teman- temannya sedang nongkrong di restoran dekat rumah saya. Mereka duduk di kursi yang berada di bagian luar restoran, sehingga saya dapat melihat mereka. Ah, kebetulan sekali, saya ingin bertanya bagaimana hubungan Alfa dengan Nila, sahabat saya. Pasti mereka sedang sangat berbunga- bunga karena baru kemarin mereka menjadi sepasang kekasih.

Saya pun mulai melangkahkan kaki mendekat ke arah mereka. Tapi saya memutuskan untuk berhenti ketika mendengar dialog mereka.

“Lihat, kan? Saya yang menang hahaha. Sudah saya bilang saya pasti menang kalau cuma soal mengatakan cinta pada gadis lugu seperti Nila”, ujar Alfa dengan puas.

“Sial!”

Kemudian teman- teman Alfa menyerahkan beberapa lembar uang 50 ribuan kepada Alfa yang masih tersenyum puas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun