Mohon tunggu...
Eddy Alfayyadh
Eddy Alfayyadh Mohon Tunggu... -

Selalu berusaha segalanya pakai "yang kanan"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Itu, Awal Petakanya

25 November 2011   20:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan itu,

Tinggi semampai, putih, cantik,  sempal

Seolah selalu membuat lawannya terkesima

Terlonjak selalu ingin memilikinya

Mendapatkan apa yang dia punya


Lelaki itu,

Tinggi, hitam, kurus, tua, namun kaya

Selalu ingin diri diatas angin

Menjadikan semuanya hanya miliknya, untuknya


Perempuan itu,

Tersenyum puas, bahagia, namun hambar

Seperti berada dalam sebuah " kurungan " berbahan emas

Berhadapan dengan banyak tuntutan

Orang tua dan hidupnya


Lelaki itu,

Sumringah, bangga, namun awal sebuah petaka

Perempuan yang kelima telah dia terima

Dalam singgasana istana hampa


Perempuan itu, dan lelaki itu,

Terdiam tanpa kata,

Hanya sumpah serapah dalam hatinya

Lelaki itu,

Dalam  hitungan jam, sebuah keranda akan membawanya

Perempuan itu,

Tertawa, dengan sebuah pisau di genggamannya

Disertai gumamnya

" Tusukan ini untuk sex abnormalmu, lelaki keparatku. Sakit yang kau rasakan adalah

balasan dari rasa sakit rakyat kecil yang engkau ambil hak-haknya, kau buat mereka menderita "


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun