Mohon tunggu...
Lius tedju
Lius tedju Mohon Tunggu... Editor - Admin

#YNWA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Covid-19 : "Cara Jitu Turkmenistan Menjaga Negaranya Tetap 0 Kasus"

1 April 2020   09:07 Diperbarui: 1 April 2020   11:40 7620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut World Freedom Index RSF tahun 2019 , Turkmenistan adalah salah satu negara paling tertutup di dunia. Pemerintah mengendalikan semua media domestik serta akses internet yang dibatasi. Kebijakan ini banyak ditentang oleh negara luar.

Sekitar 5,8 juta penduduk Turkmenistan hanya memiliki akses ke informasi yang sangat sepihak tentang epidemi coronavirus sementara, menurut pihak berwenang, sejauh ini tidak ada kasus yang terdeteksi di Turkmenistan.

Well.. menurut pandangan penulis sih negara-negara tertutup dan juga yang mempunyai paham komunis lebih cepat tanggap terhadap virus corona dikarenakan masyarakatnya patuh dan disiplin terhadap keputusan pemerintah yang tentu berdampak positif khususnya seperti dalam hal meredam virus corona.

Selain negara Belarus, Cuba dan Turkmenistan yang sudah penulis bahas, ada juga negara tertutup dan beraliran komunis lainnya yang hingga saat ini belum/tidak memiliki kasus virus corona seperti : Laos, Myanmar, dan Sudan Selatan.

Ada juga China yang meskipun 81.000 warganya terpapar covid-19, tingkat kesembuhan mencapai 92% dan  merupakan yang tertinggi di dunia. 

Begitu juga dengan Vietnam dengan kasus penanganan terbaik di ASEAN dengan nol kasus kematian serta Jerman yang dikenal sebagai penanganan kasus Terbaik di Eropa dengan tingkat kematian yang rendah sekitar 0.5%. 

Kalau Korea Utara hingga saat ini tidak mempublikasikan kasus mereka ke dunia internasional.

Hal yang tentu berkebalikan dengan cara penanganan negara dengan paham demokrasi pada umumnya. Contoh kasus Indonesia dimana pemerintah enggan melakukan Lockdown  karena ditakutkan banyak warga yang tidak patuh serta kesadaran masyarakat yang masih rendah. 

Bagaimana menurut teman-teman Kompasianer? 

Sumber berita : Reporters Without Borders
Sumber data : Worldometers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun