Martin adalah mahasiswa asal Sumba yang berkuliah di Yogyakarta. Martin tinggal di kos pak Joko. Suatu hari, saat Martin akan ke kampus, ia berpapasan dengan pak Joko. Martin lalu menyapanya dengan berkata; "Mari, pak."
Yang kemudian dilakukan oleh pak Joko adalah langsung menaiki jok motor Martin. Beliau mengira maksud Martin adalah mengajaknya untuk pergi bersama.
Nah, disinilah terjadi kesalahpahaman tindak pragmatik, sob.
Sebenarnya, ada ngga sih tirai penjelas perbedaan antara semantik dan pragmatik?
Menurut The American Speech Language Hearing Association (ASHA) 2015, Pragmatik itu melingkupi seluruh fonologi, sintaksis, morfologi, semantik, yang mana kesemuanya itu memiliki hubungan satu sama lain.
Jadi, nggak ada batasan jelas diantara mereka. Yang ada, mereka malah saling membutuhkan.
Purwo (1990:16) menjelaskan penggunaan semantik lebih kepada untuk menelaah makna kalimat, sedangkan pragmatik lebih kepada untuk menelaah makna tuturan.
Jadi gimana sob? Sekarang udah paham ya bedanya semantik dan pragmatik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H