Mohon tunggu...
Literasi Muda
Literasi Muda Mohon Tunggu... Jurnalis - Dalam gelap mencari cahaya, dalam terang mendambakan gelap.

Perspektif berbeda memang hal yang unik, dimana setiap individu dapat menyimpulkan apa yang mereka pahami. Seiring dengan perkembangan digital, perlu rasanya kita kemukakan literasi penyekong terhadap pembenaran itu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Massa, Borjuasi, dan Masyarakat Konsumen: Kritik dan Transformasi

27 November 2023   14:09 Diperbarui: 27 November 2023   14:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Koshu Kunii on Unsplash

Oleh Sucia Hafizah

Media massa memainkan peran sentral dalam membentuk budaya masyarakat modern, menjadi suatu fenomena yang tak terelakkan. Meskipun kontribusinya signifikan dalam ranah budaya, politik, dan ekonomi, tetapi media massa mengambil sorotan kritis. Kritik tersebut, terutama terkait potensinya sebagai instrumen borjuasi, menyoroti dampak negatifnya terhadap kepentingan secara menyeluruh. Artikel ini bertujuan untuk menyelami lebih dalam peran media massa sebagai alat yang melayani kepentingan politik-ekonomi kelompok tertentu, serta dampaknya yang menyebarkan masyarakat ke dalam pola pikir konsumtif. Lebih lanjut, akan dieksplorasi bagaimana kemunculan media sosial dan gelombang gerakan post-modernisme ikut mengubah paradigma media massa secara keseluruhan.


Media massa bukan sekadar cermin masyarakat modern; ia juga menjadi arsitek yang membentuk pola pikir dan nilai-nilai yang menggerakkan perilaku masyarakat. Pada tingkat yang lebih dalam, peran media massa sebagai instrumen borjuasi menggambarkan bahwa kendali atas informasi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok elit, merugikan kepentingan masyarakat luas. Oleh karena itu, artikel ini akan mengungkap lapisan-lapisan peran media massa dan mencoba mengungkap bagaimana hal tersebut menjadi fondasi terbentuknya masyarakat konsumen yang cenderung pasif.

Tidak hanya itu, pergeseran media sosial dan dominasi gerakan post-modernisme memberikan perspektif baru terhadap bagaimana media massa berinteraksi dengan masyarakat. Di era dimana setiap individu dapat menjadi produsen dan konsumen konten, dinamika hubungan antara media dan masyarakat mengalami transformasi yang signifikan. Oleh karena itu, artikel ini akan mencari pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana kemunculan media sosial dan gerakan post-modernisme mewarnai dan merekonstruksi lanskap media massa secara keseluruhan.

Peran Media Massa sebagai Instrumen Borjuasi


Dalam perjalanan kemajuan teknologi, media massa tidak hanya tumbuh sebagai industri raksasa dengan keuntungan finansial yang besar, tetapi juga menjadi instrumen yang memegang peran kunci dalam membentuk pemahaman masyarakat terhadap realitas politik dan ekonomi. Keberhasilan industri media massa ternyata berdampak lebih dalam, mengingat potensi besar untuk menjadi sarana manipulasi oleh kelompok elit kepentingan politik dan ekonomi pribadi mereka.
Kelompok elit yang memiliki kendali atas media memiliki kekuatan untuk membentuk dan memanipulasi narasi publik sesuai dengan agenda mereka. Manipulasi informasi ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya melalui pemberitaan yang bias (Meylda Adheista et all, 2020). Narasi yang mendukung agenda politik kelompok tertentu seringkali disusun dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat umum. Misalnya, pemberitaan yang tendensius dapat menciptakan opini yang distorsi terhadap suatu isu, menyebabkan kekoefisien persepsi di kalangan masyarakat.


Dalam konteks ini, media massa tidak hanya menjadi cermin masyarakat, tetapi juga alat untuk membentuk dan mengarahkan opini publik sesuai dengan kepentingan yang dimiliki. Dengan kontrol atas informasi, kelompok elit dapat mengarahkan pemikiran masyarakat sesuai dengan agenda mereka, menciptakan kesinambungan informasi yang merugikan keterbukaan dan partisipasi demokratis. Diperlukan kesadaran masyarakat tentang potensi manipulatif media massa dan kritis terhadap informasi yang disajikan. Media pendidikan yang mempromosikan literasi informasi menjadi kunci dalam membekali masyarakat untuk mempengaruhi pengaruh borjuasi dalam media massa. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi agen aktif yang lebih kritis dan mandiri, mampu membaca informasi dengan pemahaman yang lebih mendalam dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang mungkin diarahkan oleh kelompok kepentingan tertentu.

Media Massa dan Masyarakat Konsumen


Salah satu kritik utama terhadap media massa adalah pembentukan masyarakat konsumen. Media massa, melalui daya tariknya yang luas, menciptakan masyarakat yang terfokus pada konsumsi tanpa kritis terhadap informasi yang diterima. Masyarakat Ditempatkan dalam posisi konsumen yang pasif, menerima dan mengonsumsi informasi tanpa pemahaman atau menganalisis secara kritis. Hal ini menciptakan masyarakat yang mudah terpengaruh dan cenderung mengikuti tren tanpa mempertimbangkan kesan yang lebih terhadap kehidupan sosial dan politik. Salah satu contoh yang sering terjadi berupa perkembangna trend fashion mengubah perilaku Masyarakat menjadi konsumtif (Dola Asmita et all, 2019).

Media Sosial dan Transformasi Media Masa


Kemunculan media sosial telah mengubah dinamika media massa secara signifikan. Media sosial memberikan platform bagi partisipasi aktif masyarakat dalam pembentukan dan penyebaran informasi. Namun, paradoksnya, media sosial juga dapat menjadi alat manipulasi dan penyebaran informasi palsu. Kritik terhadap media massa tradisional yang dikendalikan oleh borjuasi juga dapat diterapkan pada media sosial yang sering kali menjadi panggung bagi kepentingan politik dan ekonomi tertentu.

Gerakan Post-Modernisme dan Tantangan terhadap Kekuasaan Media


Gerakan post-modernisme mengubah perspektif terhadap massa media. Dengan menolak ide narasi tunggal dan kebenaran absolut, gerakan ini mendorong masyarakat untuk mengadopsi pemikiran kritis terhadap informasi yang diterima melalui media massa. Post-modernisme menekankan bahwa realitas adalah konstruksi sosial, sehingga masyarakat dihimbau untuk menginterpretasi narasi yang disajikan oleh media. Meskipun gerakan ini membawa perubahan positif dengan menciptakan kesadaran kritis, tantangan terhadap kebenaran obyektif dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Hal ini menciptakan kondisi di mana penggunaan bahasa dalam media menjadi semakin kompleks, menciptakan pemaknaan yang bersifat multitafsir dan konstruksi yang berlebihan (Rizqi Fitrianti, 2021). Hasilnya, permainan bahasa ini dianggap melebihi kenyataan, menjadikan konstruksi tersebut terasa begitu realistis dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.


Media massa sebagai kekuatan signifikan dalam membentuk budaya modern, memiliki potensi besar untuk disalahgunakan demi kepentingan politik dan ekonomi tertentu. Kritik diharapkan sebagai alat pembentukan masyarakat yang perlu diterima dan terus diperdebatkan dalam masyarakat. Dengan adanya media sosial dan pengaruh gerakan post-modernisme, masyarakat diharapkan dapat menjadi lebih aktif dan kritis dalam mengonsumsi informasi. Namun, tantangan terhadap kebenaran obyektif juga harus diatasi dengan bijaksana, untuk menghindari jatuh ke dalam wilayah manipulasi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh kepentingan yang tidak jujur. Oleh karena itu, dalam menghadapi era media modern, kesadaran kritis dan kemampuan menyaring informasi yang benar tetap menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan perlindungan terhadap manipulasi informasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun