Mohon tunggu...
Danu Yanuar Saputra
Danu Yanuar Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Ilmu Pemerintahan Fisip Unpad saat ini sebagai Mahasiswa Magister Terapan Studi Pemerintahan Pascasarjana IPDN

Sebagai Pembaca, Peneliti, Pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hari Laut Sedunia: Merayakan dan Melindungi Kekayaan Bawah Laut Kita

8 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   09:40 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keindahan alam bawah laut (Pexels/Francesco Ungaro)

Hari Laut Sedunia: Merayakan dan Melindungi Kekayaan Bawah Laut Kita

Oleh: Danu Yanuar Saputra

Hari Laut Sedunia pertama kali diusulkan pada tahun 1992 pada Earth Summit di Rio de Janeiro oleh pemerintah Kanada. 

PBB kemudian meresmikan peringatan ini pada tahun 2008, dan sejak itu, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Laut Sedunia dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan konservasi laut, di setiap tahun, di tanggal 8 Juni.

Pentingnya Laut bagi kita adalah sebagai sumber daya keanekaragaman hayati, Laut adalah rumah bagi sekitar 80% dari semua kehidupan di Bumi.

Dari terumbu karang yang penuh warna hingga perairan dalam yang misterius, laut menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Laut juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Sebagai sumber pangan laut berkontribusi untuk menyediakan sumber nutrisi bagi umat manusia. Lebih dari 3 miliar orang dengan sumber protein utama mereka melalui ikan dan makanan laut lainnya.

Perikanan dan akuakultur juga memainkan peran penting dalam ekonomi global, menyediakan pekerjaan dan pendapatan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Sebagai pengatur iklim laut berperan penting dalam mengatur iklim Bumi dengan menyerap sekitar 30% dari karbon dioksida yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan menyerap lebih dari 90% dari kelebihan panas dari perubahan iklim.

Laut juga mempengaruhi pola cuaca dan membantu mendistribusikan panas di seluruh planet melalui arus laut.

Selain ikan, laut menyediakan berbagai sumber daya alam lainnya, termasuk minyak, gas, dan mineral bawah laut. Laut juga menawarkan potensi besar untuk energi terbarukan melalui energi gelombang dan angin lepas pantai.

Seorang Naturalis David Attenborough (1926) mengatakan “Kesehatan Planet kita bergantung pada kesehatan Laut”, pada kenyataannya saat ini ekosistem laut menghadapi berbagai ancaman yang serius, jutaan ton sampah plastik berakhir di laut, mencemari perairan dan membahayakan kehidupan laut. 

Polusi plastik telah menjadi masalah global yang mendesak, dengan dampak yang merusak pada ekosistem laut dan spesies yang bergantung padanya.

Wallace S. Broecker (1931-2019), melalui Teori Sirkulasi Termohalin menjelaskan peran sirkulasi laut dalam mengatur iklim global.

Gerakan air laut yang dipicu oleh perbedaan suhu dan salinitas menciptakan aliran termohalin, yang mempengaruhi distribusi panas di seluruh planet. 

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan naiknya suhu laut, yang juga menyebabkan naiknya permukaan air laut, sehingga mengancam komunitas pesisir di seluruh dunia.

Pembangunan pesisir, polusi, dan aktivitas manusia lainnya telah menyebabkan degradasi dan kehilangan habitat laut penting, seperti hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang. Habitat-habitat ini sangat penting untuk kesejahteraan ekosistem laut dan keanekaragaman hayati.

Selanjutnya, dalam konteks potensi laut Indonesia, memiliki terumbu karang terbesar kedua di dunia setelah Great Barrier Reef di Australia, dengan lebih dari 18% dari total terumbu karang dunia.

Lebih dari 3.000 spesies ikan laut ditemukan di perairan Indonesia, menjadikannya salah satu tempat dengan keanekaragaman ikan terbesar di dunia.

Sedangkan Potensi Energi Laut Indonesia seperti Energi Panas Bumi Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, sebagian besar berlokasi di wilayah perairan di sekitar Cincin Api Pasifik.

Energi Angin dan Gelombang Indonesia memiliki potensi besar untuk energi terbarukan dari angin laut dan gelombang laut, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Sumber Daya Perikanan Indonesia adalah negara pengekspor ikan terbesar kedua di dunia setelah China.

Laut Indonesia menyediakan lebih dari 15 juta ton ikan setiap tahun untuk kebutuhan konsumsi domestik dan ekspor. Lobster dan Udang Indonesia adalah salah satu produsen lobster dan udang terbesar di dunia.

Pariwisata Laut Destinasi Wisata Indonesia memiliki beberapa destinasi wisata laut terbaik di dunia, termasuk Raja Ampat, Bunaken, Labuan Bajo, dan Bali, yang menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya. 

Diving dan Snorkeling Laut Indonesia sangat terkenal di kalangan penyelam dan penggemar snorkeling karena keindahan terumbu karang dan keanekaragaman biota lautnya.

Transportasi dan Ekonomi Pelabuhan Pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia, seperti Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, dan Selat Melaka di Riau, adalah pusat utama perdagangan internasional dan regional. 

Transportasi Laut Indonesia menggunakan transportasi laut untuk menghubungkan lebih dari 17.000 pulau, memfasilitasi pergerakan barang dan orang di seluruh wilayah negara

Seperti kisah Bima menemukan Dewa Ruci di dasar Samudera, kesadaran kita untuk mengetahui potensi yang terdapat di laut dan cara mengelolanya memerlukan penyelaman berupa riset yang mendalam.

Untuk menjaga potensi laut Indonesia agar tetap berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang, berbagai langkah perlindungan dan pengelolaan harus dilakukan.

Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga potensi laut Indonesia yaitu pembentukan kawasan perlindungan laut (marine protected areas/MPAs) sangat penting untuk melindungi ekosistem laut yang rentan, seperti terumbu karang, hutan mangrove, dan padang lamun. 

MPAs juga berperan dalam meningkatkan keberlanjutan sumber daya perikanan dengan menetapkan zona larangan penangkapan ikan tertentu. 

Pemerintah perlu menerapkan kebijakan dan regulasi perikanan yang berkelanjutan, termasuk penetapan kuota penangkapan ikan, ukuran minimum ikan yang dapat ditangkap, dan larangan penggunaan alat tangkap yang merusak habitat laut.

Upaya pengendalian pencemaran laut dari limbah plastik, limbah industri, dan limbah pertanian sangat penting. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya plastik sekali pakai dan kampanye pembersihan pantai dan laut dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke laut.

Terumbu karang dan hutan mangrove adalah habitat penting bagi berbagai spesies laut dan berfungsi sebagai pemecah gelombang, serta penyerap karbon yang signifikan. Perlindungan, restorasi, dan pengelolaan yang baik dari ekosistem ini harus ditingkatkan.

Pendidikan lingkungan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi laut perlu ditingkatkan. Program edukasi dan kampanye publik tentang praktik yang ramah lingkungan dan keberlanjutan sumber daya laut dapat membantu mengubah perilaku masyarakat.

Kerjasama regional dan internasional dalam pengelolaan sumber daya laut dan konservasi perairan transnasional sangat penting. Indonesia perlu berkolaborasi dengan negara-negara tetangga dan organisasi internasional untuk mengatasi masalah lintas batas, seperti illegal fishing dan perubahan iklim.

Hari Laut Sedunia adalah kesempatan untuk merayakan keindahan dan keanekaragaman hayati laut serta mengingatkan kita akan pentingnya melindungi ekosistem laut yang rapuh. 

Dengan memahami tantangan yang dihadapi laut dan mengambil tindakan konkret untuk mengatasinya, kita dapat memastikan bahwa laut tetap menjadi sumber kehidupan dan kesejahteraan bagi generasi mendatang.

Seperti pepatah Yunani kuno mengatakan bahwa di sepanjang pelayaran laut, informasi dan pelajaran diperoleh, layaknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Sekarang saatnya tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk melindungi dan menggunakannya dengan bijak. Karena sebagai sebuah Pengingat dari suara paling purba oleh leluhur kita: Jalesveva Jayamahe, di Laut Kita Berjaya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun