Di Indonesia, para aktivis anti hoaks telah membuat forum di Facebook yakni Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Fact Checker Universitas Indonesia, dan bahkan ada komunitas Masyarakat Peduli Literasi Digital (Sapu Lidi) yang memiliki tujuan untuk mengembangkan pengetahuan literasi digital di masyarakat.Â
Upaya yang mereka lakukan adalah melakukan kampanye di media sosial, membongkar berita hoaks dengan mengunggah verifikasi informasi, dan webinar literasi digital.Â
Harapannya, dengan pengetahuan literasi digital, perempuan dapat mengajak dan mempengaruhi masyarakat untuk berhenti menyebarkan, memproduksi hoaks, dan melakukan verifikasi informasi sehingga tercipta perubahan dan tercipta masyarakat yang melek informasi.Â
Referensi:
Agustini, Pratiwi. 2020. KemenPPPA: Perempuan Lebih Mudah Terpapar Hoaks saat Pandemi. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika. Artikel dapat diakses di: https://aptika.kominfo.go.id/2020/08/kemenpppa-perempuan-lebih-mudah-terpapar-hoaks-saat-pandemi/
Arrazie, Harits. 2019. Kekacauan Informasi di Era Banjir Informasi. Rubrik Kilas Balairung Press. https://www.balairungpress.com/2019/11/kekacauan-informasi-di-era-banjir-informasi/
Jumrana, dkk. 2019. The Role of Female Activists in Establishing the Discourse of Anti-Hoax Movement as A Peace Movement. ICEMSS 2018. DOI: 10.4108/eai.7-12-2018.2281778
Marzuki, Abdillah. 2020. Agar Perempuan Lebih Mahir Tangkal Hoaks. Media Indonesia, E-Paper Indonesia Masa Kini. Artikel dapat diakses di: https://mediaindonesia.com/weekend/354190/agar-perempuan-lebih-mahir-tangkal-hoaks
Nurulliah, Novianti. 2019. Perempuan Garda Terdepan Tangkal Hoaks. Bandung Raya. https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-01320196/perempuan-garda-terdepan-tangkal-hoaks?page=2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H