Mohon tunggu...
Watur Tatur Lita
Watur Tatur Lita Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Wanita dewasa dengan 2 anak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teteh & Zigot dari pemilik sperma yang masih misteri

16 Oktober 2015   16:56 Diperbarui: 17 Oktober 2015   10:57 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melewati tahap genital dan embrionik, perkembangan bayi masuk ke tahap fetal atau periode janin, pada tahap ini janin berkembang cepat dan menjadi besar, akan sulit bagi Teteh untuk tidak mengakui kehamilannya.
Sampai tulisan ini dibuat, Teteh belum mengakui siapa ayah dari anak ke3 yang dikandungnya. Siapakah tersangka pemilik sperma ?

1. Pak Joko, karena Ibu Joko sebagai wanita karir, sering tugas luar kota dan meninggalkan pak Herman, Teteh dan anak2. Bisa dilakukan kapan saja jika Ibu Joko lengah

2. Kuli Bangunan dekat rumah ibu Joko, gosip tetangga sering lihat Teteh ngobrol , bisa dilakukan siang ketika ibu dan Bapak Joko Kerja, Yuyun sekolah.

3. Teteh mungkin punya pacar di kampungnya di Bogor, setiap pulang dari Bogor Teteh sering pakai baju baru katanya dibelikan teman

4. Atau Teteh sendiri tidak tahu siapa karena berhubungan dengan banyak lelaki ?

Disembunyikan tetap Ketahuan

Ibu Joko sangat tidak menyangka Teteh hamil, walapun beberapa tetangga mengatakan “Bu Joko, Teteh kok kaya lagi hamil ya ?” Teteh berperawakan pendek gendut sejak awal pertama bertemu sudah seperti itu. Pernah ditanyakan ke Teteh, dia menyangkal dan tidak mengakui kehamilannya.

Ibu Joko yang setiap hari bertemu tidak menyadari perubahan bentuk tubuh dari Teteh,pada semester pertama atau kedua, mungkin masih mudah disembunyikan dengan baju longgar, namun ketika sudah masuk trisemester ketiga, pada bulan ke sembilan dimana panjang janin sudah 19 inch dengan berat 6 pound atau sekitar 3 Kg, agak sulit untuk disembunyikan.
Kalau diperhatikan menurut Ibu Herman, tampak Teteh tidak menghendaki kehadiran bayi ini, Teteh minta tolong untuk bisa terus bekerja dan bayinya dia mau buang saja di dekat masjid supaya ada yang menemukan dan mengurusnya.

Teteh tidak menyusui bayinya karena tidak ada air susu yang keluar, kemungkinan karena gizi yang kurang dan tidak menginginkan bayinya.

Kehamilan yang tidak dikehendaki menimbulkan bahaya bagi perkembangan pranatal yaitu bahaya psikologis karena tekanan yang dialami ibu karena tidak menghendaki anaknya. Sikap ibu dapat mempengaruhi bayi yang belum dilahirkan melalui perubahan endokrin yang dapat terjadi apabila calon ibu menderita tekanan yang berat dan dalam waktu yang lama biasanya diiringi dengan sikap yang kurang menyenangkan, sikap ini mengakibatkan perkembangan kognitif dan mengingat pada masa janin terhambat.

Keadaan dan ketegangan emosional ibu hamil yang mengakibatkan produksi andrenalin mengakibatkan janin kekurangan udara dan menyebabkan ketidakteraturan dalam proses melahirkan, tidak terlihat dalam kasus Teteh. Teteh tampak dengan mudah melahirkan dan langsung bekerja tanpa beban dan rasa sakit, tidak ada kesedihan ketika anaknya diberikan ke orang lain. Ekspresi datar sulit di tebak.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun