5. Tawuran
Bahkan beberapa hari lalu, di Jakarta terjadi tawuran saat Sahur On The Road. Ada yang sampai menyiram air panas kepada pihak lawan. Tentu ini jadi aksi yang merugikan. Polisi pun harus semakin intens melakukan patroli di bulan puasa ini karena adanya aksi Sahur On The Road.
Di balik banyaknya sisi negatif, kegiatan Sahur On The Road juga memiliki sisi positif yaitu:
1. Menuai Pahala
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dimana Allah melipatgandakan pahala kita. Aksi Sahur On The Road bagi sebagian kelompok bertujuan untuk membagi-bagi rezeki nasi bungkus. Harapannya selain mendapat pahala juga untuk menunjukkan sikap solidaritas antar sesama manusia.
2. Saling Akrab
Karena sahur on the road itu dilakukan banyak orang, biasanya keakraban akan terlihat saat kegiatan telah selesai. Selama kegiatan, kita jadi saling mengenal satu sama lain.
Pemerintah menyarankan anak-anak muda yang melakukan Sahur On The Road untuk Sahur In The Mosque (sahur di masjid) atau melakukan aksi bagi-bagi makanannya di masjid dengan berkoordinasi dengan takmir masjid. Jika kita melihat sisi positif dan negatif tersebut, maka banyak sisi negatifnya. Kalau begitu apakah kita tidak perlu Sahur On The Road? Kalau memang kita tetap ingin melakukan Sahur On The Road, maka kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Membawa kresek besar
Agar tidak mengotori lingkungan, alangkah baiknya kalau kita membawa kresek besar untuk tempat membuang sisa-sisa makanan. Dan dikumpulkan pada tong sampah yang kira-kira dibersihkan oleh petugas kebersihan. Jika tidak ada tempat sampah, jangan segan-segan untuk membawa pulang ke rumah dan menaruh di tong sampah depan rumah yang pasti diambil petugas sampah.
2. Pakai helm dan jangan kebut-kebutan