4. Peka terhadap keinginan istri
Memang suami bukanlah seorang dukun yang mampu membaca pikiran istri. Jika tiba-tiba si istri pengen es degan dan ternyata penjual dekat rumah tutup, mungkin suami bisa berinisiatif mencari atau membelikannya keesokannya. Menjadi peka ini memang sedikit sulit untuk sebagian besar orang. Karena seseorang akan lebih suka jika pasangannya ngomong langsung.
5. Membangunkan sholat
Istri yang sedang lelah seharian mengurus rumah dan anak, terkadang malam sudah letih pada akhirnya ketiduran dan belum sholat isya. Setelah suami pulang taraweh, suami bisa membangunkan istri untuk sholat isya. Sebenarnya ini juga menjaditanggung jawab suamin agar istri tetap melaksanakan sholat wajib.
6. Bermain dengan anak
Suami yang letih bekerja pasti akan sangat bahagia disambut oleh teriakan anak di pintu rumah. Rasa letihnya seperti hilang seketika. Biasanya baru saja suami merebahkan diri untuk beristirahat, anak akan mengajak bermain. Walaupun sangat letih, suami menyempatkan diri bermain dengan anak. Kebahagiaan anak yang bermain dengan ayahnya setelah ditinggal bekerja seharian oleh ayahnya adalah suatu sikap romantis hubungan anak dan ayah.
7. Mengajarkan anak peduli melalui sikap romantis
Orang tua bisa mengajarkan sikap romantis pada ibunya atau ayahnya. Misalnya saat ibu sakit ayah bisa meminta sang anak mengantarkan segelas air putih, roti, atau makanan yang bisa dibawa sang anak. Atau ibu bisa meminta sang anak untuk mencium dan memeluk ayah secara riba-tiba. Jika salah satu marah pada anak, ibu atau ayah bisa menyuruh anak untuk meminta maaf, mencium atau memeluknya. Dengan begitu luluhlah perasaan amarah dalam hati.
Demikian beberapa sikap romantis dalam keluarga di bulan puasa ramadhan. Semoga menambah keharmonisan dalam keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H