Memiliki pasangan yang romantis sepertinya dambaan hampir setiap individu walaupun ada juga yang memilih pasangan bukan karena keromantisannya. Sebenarnys sikap romantis seseorang mampu menyenangkan hati pasangannya. Tapi tidak semua pasangan bisa romantis setiap hari. Hanya di waktu tertentu pasangan bisa bersikap romantis atau malah hampir tidak pernah sama sekali. Ini memang tergantung sifatnya.
Sebenarnya Rasulullah juga pernah bersikap romantis kepada Aisyah ra. Saat beliau mengadakan lomba lari dengan Aisyah ra, memanggil panggilan kesayangan, membantu pekerjaan rumah. Sikap yang romantis mampu membuat rumah tangga harmonis.
Romantisme sebenarnya bentuk kasih sayang dan cinta yang ditunjukkan dalam bentuk peebuatan dan tidak hanya diucapkan dalam bentuk kata. Maka, romantisme keluarga tidak hanya terjadi pada suami kepada istri atau istri kepada suami. Romantisme keluarga juga bisa ditunjukkan dari anak kepada orang tua begitu juga sebaliknya.
Manfaat dari romantisme keluarga adalah menambah perasaan kasih dan sayang antara suami istri, orang tua dengan anak. Selain itu, sikap romantis dalam keluarga akan menambah keharmonisan keluarga.
Lantas apa saja romantisme keluarga di bulan puasa?
1. Istri memasakkan makanan kesukaan suami
Sebagai istri, membayangkan suami pulang dari kantor dengan wajah lelah tentu ada rasa ingin membuatkan makanan kesukaan. Dengan memasakkan makanan kesukaan suami, harapannya agar suami senang. Kalau suami senang tentu istri akan merasa senang juga.
2. Suami membawakan makanan kesukaan istri
Di bulan puasa ini, tentu rasa ingin makan macam-macam sangat besar. Setiap pulang kantor selalu melihat orang berjualan di pinggir jalan. Walaupun tidak tiap hari, jika melihat sesuatu yang disukai istri maka dengan membeli beberapa buah, istri akan sangat senang apalagi setelah letih seharian mengurus anak dan rumah.
3. Membantu pekerjaan rumah
Hal yang paling disukai istri dari suami adalah suami rela membantu pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci piring, menjemur pakaian. Saya sendiri paling suka saat suami menawarkan diri membantu memasak dan menyeterika saat si bayi menangis dan butuh ibunya. Saya tak pernah meminta kecuali sangat terpaksa mengingat suami sudah letih seharian bekerja. Istri sangat senang kalau suami mau berinisiatif menawarkan diri, hehe.
4. Peka terhadap keinginan istri
Memang suami bukanlah seorang dukun yang mampu membaca pikiran istri. Jika tiba-tiba si istri pengen es degan dan ternyata penjual dekat rumah tutup, mungkin suami bisa berinisiatif mencari atau membelikannya keesokannya. Menjadi peka ini memang sedikit sulit untuk sebagian besar orang. Karena seseorang akan lebih suka jika pasangannya ngomong langsung.
5. Membangunkan sholat
Istri yang sedang lelah seharian mengurus rumah dan anak, terkadang malam sudah letih pada akhirnya ketiduran dan belum sholat isya. Setelah suami pulang taraweh, suami bisa membangunkan istri untuk sholat isya. Sebenarnya ini juga menjaditanggung jawab suamin agar istri tetap melaksanakan sholat wajib.
6. Bermain dengan anak
Suami yang letih bekerja pasti akan sangat bahagia disambut oleh teriakan anak di pintu rumah. Rasa letihnya seperti hilang seketika. Biasanya baru saja suami merebahkan diri untuk beristirahat, anak akan mengajak bermain. Walaupun sangat letih, suami menyempatkan diri bermain dengan anak. Kebahagiaan anak yang bermain dengan ayahnya setelah ditinggal bekerja seharian oleh ayahnya adalah suatu sikap romantis hubungan anak dan ayah.
7. Mengajarkan anak peduli melalui sikap romantis
Orang tua bisa mengajarkan sikap romantis pada ibunya atau ayahnya. Misalnya saat ibu sakit ayah bisa meminta sang anak mengantarkan segelas air putih, roti, atau makanan yang bisa dibawa sang anak. Atau ibu bisa meminta sang anak untuk mencium dan memeluk ayah secara riba-tiba. Jika salah satu marah pada anak, ibu atau ayah bisa menyuruh anak untuk meminta maaf, mencium atau memeluknya. Dengan begitu luluhlah perasaan amarah dalam hati.
Demikian beberapa sikap romantis dalam keluarga di bulan puasa ramadhan. Semoga menambah keharmonisan dalam keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H