Jika dilihat dari tujuan jangka panjang atau cita-citanya menjadikan Indonesia maju pada 2045 dengan langkah diawal lima tahun kedepan dititikberatkan pada Pembangunan SDM, Infrastruktur, Penyederhanaan dan pemangkasan, Penataan birokrasi, dan Transformasi ekonomi -- maka semuanya itu merupakan pekerjaan besar, serius, mengutamakan kepentingan bangsa yang tidak hanya bisa dilakukan secara partisan.
Dapat dipahami bahwa didalam partai koalisi memang ada figur yang mungkin layak duduk dalam kabinet Jokowi-Ma;ruf Amin, Tetapi diluar koalisi ada juga figur yang pantas, berkualitas seperti di kalangan profesional pastinya layak pula dirangkul untuk memperkuat kabinet, siap bekerja dan bekerja membangun negeri ditengah arus globalisasi dengan segala dampaknya yang perlu disikapi.
Disinilah kepiawaian Jokowi dalam melaksanakan hak prerogatif dan patut diapresiasi terutama dalam merekrut personal untuk mengisi kabinetnya, mengutamakan persatuan untuk membangun negeri, yang nantinya diharapkan dapat membantu, mempercepat, memperlancar pencapaian kerja menuju  Indonesia maju pada 2045.
Kini sudah saatnya kita tinggalkan cara-cara lama yang cenderung hanya memenuhi kepentingan kelompok/golongan termasuk nepotisme. Menghadapi tantangan kedepan seiring dengan perkembangan internasional -- maka semua elemen bangsa layak menyatukan energi, bekerjasama menyingsingkan lengan baju untuk memenuhi kepentingan bangsa.
Harapannya tentu bagi kita adalah jangan sampai ada beberapa pihak  merasa kecewa dengan cara-cara yang ditempuh Jokowi sehingga telah disusunnya kabinet jokowi jilid 2, terutama di kalangan PDI-P dan partai koalisi dalam Pemilu 2019 lalu. Demikian halnya di kalangan pendukung partai oposisi jangan lantas merasa kecewa bilamana Prabowo yang tadinya menjadi rival dalam Pemilu kini bergabung/bersama membangun Indonesia.
Pemilu serentak tahun 2019 sudah usai, artinya "permainan politik" sudah berakhir. Struktur pemerintahan dari tingkat daerah hingga pusat mulai terbentuk. Kita hanya bisa menunggu, sejauh mana kinerja yang diberikan oleh para menteri sebagai pembantu Presiden/Wakil Presiden RI.Â
Penulis sangat setuju dengan gaya kepemimpinan Jokowi, bahwa bagi mereka yang ternyata tidak mampu bekerja akan segera dicopot atau diganti. Ini menunjukkan bahwa membangun negeri memerlukan kesungguhan mengingat tantangannya begitu berat sehingga kita memang perlu bekerja lebih keras.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI