Menurut Sekretaris Panitia Sadran PSBK, Suhardono Dalilan bahwa semua rencana kerja dimulai dari rencana yang telah disusun bersama, dipikul bersama, untuk memenuhi kepentingan bersama, pengelolaan anggaran dilakukan secara terbuka/transparan, siapa saja boleh mengetahui tentang penerimaan dan pengeluaran sehingga kedepannya diharapkan tradisi ini tetap berkelanjutan.
Hingga penutupan acara berupa tradisi nyadran, dilaporkan rincian beberapa kegiatan yang telah dilakukan beserta pendanaannya. Sedangkan untuk tahun berikutnya disebutkan, dari iuran di hari ini (7/4/2019) PSBK telah mencatat dan terkumpul dana sebesar Rp 15.448.500,- yang selanjutnya dipergunakan untuk rehab kompleks makam, perawatan serta memenuhi kelengkapan fasilitas pendukung lainnya.
Demikian sekilas gambaran tentang berlangsungnya salah satu tradisi nyadran dalam lingkungan masyarakat Jawa yang tentunya merupakan budaya dan banyak memiliki nilai-nilai sosial-kemasyarakatan terutama dalam kebersamaan, maksud dan tujuan, bergotong royong saling membantu menuju kebaikan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H