Mohon tunggu...
Sulistyo
Sulistyo Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Dagang

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Kok Melakukan Demo?

26 November 2018   23:48 Diperbarui: 27 November 2018   00:19 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sosok guru secara umum di negeri ini sesungguhnya diposisikan sebagai seseorang yang dimuliakan. Dilihat dari kedudukannya sebagai pengajar dan pendidik, mereka pantas untuk dihormati dan diteladani karena seorang guru bukan hanya memenuhi syarat kualifikasi keilmuan/akademisi tetapi sekaligus harus terpuji akhlaknya.

Oleh sebab itu, masih relevan kiranya slogan terkenal yang digagas Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara yang dalam hal ini disebutkan: Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh), Ing madyo mangun karso (di tengah membangun karya), Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).

Kalaupun guru dalam hal ini melancarkan demo (guru kok melakukan demo?), tentunya hal tersebut tidak perlu dicontoh atau diteladani. Hal demikian dapat dipahami karena kewajibannya sudah dipenuhi -- akan tetapi haknya belum diperoleh sehingga "dengan terpaksa" demo atau unjukrasa dilakukan demi memperjuangkan haknya.

Atas dasar kejadian tersebut, tentunya menggugah lembaga terkait seperti: Kemendikbud, Kemen PAN-RB,  Kemenkeu, Kemen Kum dan HAM, BKN hingga jajarannya di daerah segera proaktif mencari solusi dan mengurus atau menangani apa yang menjadi tuntutan guru (honorer) yang sudah lama mengabdikan tenaga dan pemikirannya untuk membangun kualitas sumber daya manusia di negeri ini.

Jika semua lembaga-lembaga tersebut dapat berfungsi optimal secara lintas sektoral -- niscaya demo maupun unjukrasa di kalangan guru tidak akan banyak terjadi. Walaupun terlambat, penulis ucapkan selamat hari guru, semoga pengabdianmu berguna dalam meningkatkan sumber daya manusia menuju Indonesia yang lebih baik di masa depan.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun