Munculnya kubu-kubuan di kalangan parpol di parlemen, dan juga adanya koalisi-koalisi yang nampak selama ini menandakan adanya pengkotak-kotakan atau pertarungan kepentingan. Dan jika masing-masing parpol tidak mampu mengkonsolidasi diri bisa jadi akan berdampak lebih luas.
Tak terkecuali menyangkut kerukunan umat beragama (atau menurut penulis: kerukunan umat Berketuhanan Yang Maha Esa) yang belakangan ini sering digelar, dilakukan diberbagai kesempatan, dialog antar tokoh umat, semuanya bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik antar umat. Terlebih menjelang/memasuki tahun politik 2018 dan 2019 tidak menutup kemungkinan agama akan disusupi kepentingan politik tertentu.
Hal-hal tersebut menjadi persoalan mendasar dan patut dicatat untuk kemudian diantisipasi bilamana kita berkomitmen untuk selalu menjaga, merawat dan menjunjung kebhinekaan, menjadi bangsa yang berjati diri, santun, jiwa gotong royong, penuh toleransi sebagaimana telah tercakup dalam nilai-nilai luhur Pancasila, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H