Mohon tunggu...
Sulistyo
Sulistyo Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Dagang

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kualitas Karya Ilmiah Masih Mengundang Tanya

10 Oktober 2017   21:48 Diperbarui: 10 Oktober 2017   22:38 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun ada pula yang memandang bahwa masuk perguruan tinggi bertujuan untuk mencari gelar/sertifikat, mungkin juga ini berkait mengejar status sosial. Nah, kelompok yang inilah biasanya tidak mau repot-repot pada urusan yang rumit seperti menyusun karya ilmiah yang memang prosesnya relatif lama (cermat, teliti, tekun, penuh tantangan, dan berani memperbaiki kesalahan, siap diuji serta penuh tanggung jawab).

Kelompok ini (pemburu gelar dan status sosial) cenderung bersikap praktis dan pragmatis, segala sesuatu maunya harus seketika jadi. Dan ini yang mendorong tumbuhnya 'biro jasa karya ilmiah" atau terjadinya kasus jual beli karya ilmiah diberberapa tempat. 

Sangat memprihatinkan bilamana kelompok pemburu gelar dan status sosial tersebut masih  merebak dimana-mana. Citra perguruan tinggi menjadi menurun ibarat "setitik nila -- merusak susu sebelanga", kualitas karya ilmiahnya masih mengundang tanya sehingga kelulusannyapun pantas diragukan.

Dunia perguruan tinggi yang diharapkan mampu bekontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia akan berangsur-angsur suram. Pendidikan tinggi hanya menjadikan menara gading yang ikut meluluskan mereka yang tidak berprestasi.

Jangan-jangan nantinya semakin menggejala bahwa seseorang masuk/ikutan kuliah di perguruan tinggi -- tidak lebih dari sekedar pilihan gaya hidup (life style) di era kekinian? Persoalan ini perlu segera dicari solusinya terutama oleh pihak-pihak yang berkompeten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun