Terjemahan bebasnya: orang yang mencari kesejahteraan itu bukan hanya menyangkut materi atau  keduniawian. Siapa saja yang membanggakan kekayaan atau materi, akan malu apabila di waktu kemudian kekayaannya itu hilang.
Salah satu contoh penerapannya: didalam kita bekerja memang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Namun kesejahteraan tidak hanya diukur dengan materi atau keduniawian belaka. Konsep Jawa menerapkan keseimbangan bahwa sejahtera itu menyangkut lahir dan batin. Orang yang berlimpah kekayaan berupa materi -- belum tentu sejahtera batinnya. Karena materi itu sifatnya hanya sementara dan suatu saat akan sirna. Itu sebabnya, kita tidak perlu selalu mengagungkan materi dalam kehidupan ini.
Dekian sekelumit nasehat-nasehat yang tercakup dalam budaya Jawa yang bisa penulis bagikan, masih banyak lagi nasehat lain yang bisa dipahami sebagai tuntunan dalam bersikap dan berperilaku.
Disini penulis berharap dari rekan-rekan kompasianer yang tersebar luas, terutama yang berada di lain daerah untuk menuliskan hal serupa, utamanya menyangkut budaya masing-masing sehingga kita bisa saling berbagi, saling melengkapi sekaligus ikut menggambarkan dan melestarikan khazanah budaya Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H