Mohon tunggu...
Sulistyo
Sulistyo Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Dagang

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Pemudik Lebaran yang Berbudaya

5 Juli 2016   01:44 Diperbarui: 5 Juli 2016   01:51 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi pemudik lebaran yang berbudaya, bukan hanya dipahami sebatas dalam konsep yang tertanam dalam benak manusia, namun perlu diwujudkan dalam sikap, perilaku maupun tindakan nyata. Dalam berinteraksipun diharapkan manusia (pemudik) akan saling menghargai dan menghormati – sehingga tidak terjadi apa yang dinamakan benturan sikap atau kepentingan.

Pemudik lebaran yang berbudaya berarti pula mereka yang pandai memahami situasi dan kondisi dimana mereka berada, bisa beradaptasi, berempati, bertoleransi, sehingga bilamana proses interaksi tersebut terjadi maka diharapkan membuahkan karya, rasa, dan cipta yang pada gilirannya terbangun kebersamaan ataupun tercipta kepentingan bersama.

Dalam pemahaman lebih luas, menjadi pemudik lebaran yang berbudaya diharapkan pula dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti: kemacetan, kecelakaan lalu lintas, kesalahpahaman, sikap egois dan arogansi, dan lain sejenisnya. Itu semua akan menjadikan situasi mudik lebaran aman, nyaman, lancar dalam suasana yang kondusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun