Mohon tunggu...
Listy Adelia
Listy Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah pribadi yang suka sekali menikmati serta mencintai alam sekitar seperti melihat pemandangan, hobi saya traveling, menyanyi dan menonton.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kepemimpinan Berbasis Pelayanan Dengan Mengutamakan Pengembangan Diri

28 Juni 2024   22:16 Diperbarui: 28 Juni 2024   22:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Metode penelitian untuk kepemimpinan berbasis pelayanan yang menempatkan pengembangan diri sebagai prioritas dapat mencakup berbagai pendekatan, tergantung pada pertanyaan penelitian dan tujuan studi. Berikut adalah beberapa metode penelitian yang dapat digunakan:

  • Studi kasus: Studi kasus dapat digunakan untuk menganalisis praktik kepemimpinan berbasis pelayanan yang sukses dalam organisasi tertentu. Ini dapat melibatkan wawancara dengan pemimpin dan anggota tim, serta observasi langsung dari tim dan budaya organisasi.
  • Survei: Survei dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepemimpinan berbasis pelayanan dan pengembangan diri di antara anggota tim. Ini dapat melibatkan pertanyaan yang mengukur tingkat komunikasi dan kolaborasi, tingkat dukungan dan mentorship, dan tingkat pertumbuhan dan pengembangan yang dialami oleh anggota tim.
  • Analisis korelasi: Analisis korelasi dapat digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara kepemimpinan berbasis pelayanan dan hasil organisasi, seperti produktivitas dan profitabilitas. Ini dapat melibatkan pengukuran tingkat kepemimpinan berbasis pelayanan dan pengembangan diri di antara anggota tim, dan menghubungkannya dengan hasil organisasi.
  • Eksperimen: Eksperimen dapat digunakan untuk menguji efektivitas kepemimpinan berbasis pelayanan dalam meningkatkan hasil organisasi. Ini dapat melibatkan menciptakan tim yang berbeda dengan tingkat kepemimpinan berbasis pelayanan yang berbeda, dan membandingkan hasil tim tersebut dengan tim lain yang tidak menerima tingkat kepemimpinan berbasis pelayanan yang sama.
  • Studi komparatif: Studi komparatif dapat digunakan untuk membandingkan praktik kepemimpinan berbasis pelayanan di antara organisasi yang berbeda. Ini dapat melibatkan wawancara dengan pemimpin dan anggota tim, serta observasi langsung dari tim dan budaya organisasi.

PEMBAHASAN 

     Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kepemimpinan berbasis pelayanan dan pengembangan diri merupakan faktor penting dalam membangun pemimpin yang efektif.  Penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting bagi praktik kepemimpinan. Pertama, penelitian ini menunjukkan bahwa penting bagi pemimpin untuk mengembangkan karakteristik kepemimpinan berbasis pelayanan, seperti fokus pada orang lain, empati, kesadaran diri, kemampuan untuk memberdayakan, keterampilan komunikasi yang efektif, dan komitmen terhadap pertumbuhan dan pembelajaran.

     Kedua, penelitian ini menunjukkan bahwa penting bagi pemimpin untuk berinvestasi dalam pengembangan diri mereka sendiri. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengikuti pelatihan, membaca buku dan artikel tentang kepemimpinan, dan mencari bimbingan dari mentor.

     Ketiga, penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi harus menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kepemimpinan berbasis pelayanan. Ini dapat dilakukan dengan menyediakan sumber daya untuk pengembangan diri pemimpin, mendorong budaya kolaborasi dan pembelajaran, dan menghargai pemimpin yang menunjukkan karakteristik kepemimpinan berbasis pelayanan.

KESIMPULAN

     Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pembangun kepemimpinan berbasis pelayanan melalui pengembangan diri adalah proses yang berkelanjutan. Ini membutuhkan komitmen, dedikasi, dan kesediaan untuk belajar dan berkembang. Namun, imbalannya sangat besar. Pemimpin yang melayani dapat membuat perbedaan nyata di dunia dengan memberdayakan orang lain untuk mencapai potensi tertinggi mereka dan menciptakan dampak positif yang langgeng.

Perkembangan teknologi komunikasi merupakan suatu perkembangan global yang tidak bisa dibendungi atau diantisipasi. Manusia perlu melakukan penyesuaian diri terhadap perkembangan teknologi tersebut. Penyesuaian diri terhadap perkembangan teknologi komunikasi sudah menjadi perkembangan budaya dalam praktek komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh periode komunikasi tulisan pada masa pra sejarah sampai perkembangan komunikasi elektronik pada masa modern.


Pengembangan diri dalam menghadapi perkembangan teknologi komunikasi menjadi keharusan bagi semua orang untuk menyesuaikan diri dalam perkembangan budaya bermasyarakat. Penyesuaian diri dengan teknologi komunikasi era 4.0 pada posisi sebagai konsumen yaitu menghantarkan kita kepada jalan yang lebih mudah dan praktis dalam melakukan komunikasi dan akses informasi yang cepat, seperti manfaat internet, manfaat handphone, televisi dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Ainusysyam, Fadlil Yani, Pendidikan Akhlak, dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, tt:Imperial Bhakti Utama, Jild. 3, cet. 2, 2007.

Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Pinus, cet. 2, 2009). 

Greenleaf, Robert K. (1977). Servant Leadership: The Essence of True Leadership. New York: Paulist Press.

Hadi, Abdul, Konsep Pendidikan AlFarabi dan Ibnu Sina, (Jurnal Ilmiah Sintesa, Vol. 9. No. 2, Januari 2010)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun