5. Kreatif                         10. Cinta damai
      Nilai-nilai pembentuk karakter tersebut diatas menunjukkan bahwa proses globalisasi secara terus menerus akan berdampak pada perubahan karakter peserta didik. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada prilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan dan lain sebagainya. Maka dari itu mengapa pendidikan karakter harus diterapkan dalam dunia pendidikan salah satunya adalah untuk memastikan para peserta didik memiliki kepribadian dan karakter yang baik serta tangguh dalam hidupnya maupun dalam bersosialisasi sebagai upaya untuk dapat menghormati dan menghargai orang lain.
      Oleh karena itu pola pembentukan karakter di lingkungan sekolah harus benar-benar maksimal dan berjalan sesuai dengan harapan pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur serta mampu menciptakan toleransi yang tinggi terhadap sesama. Tentunya semua ini bukan pekerjaan yang mudah bagi konseler. Apabila semua itu dapat dilakukan dengan baik maka peserta didik ketika lulus dari bangku sekolah akan menjadi manusia yang mandiri, memiliki ketrampilan, mempunyai rasa empati yang tinggi, serta dapat mengembangkan bakat yang dimiliki sesuai dengan kemampuannya.
      Tentu ini semua adalah harapan dari semua pihak bagaimana menciptakan generasi-generasi emas di masa yang akan datang agar dapat membawa bangsa ini ke arah kemajuan yang lebih baik lagi sehingga mampu sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia.
Salam Pendidik