Mohon tunggu...
Maezatul listiani
Maezatul listiani Mohon Tunggu... Lainnya - Titi

Lombok📍 Uin malang Pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Kreativitas dari Kaca Mata Psikologi

23 Mei 2022   10:46 Diperbarui: 23 Mei 2022   10:51 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pikiran yang kreatif: https://www.thrill.com.au/portfolio/creative/

Kegiatan kreatifitas ditunjukkan seperti membuat lukisan yang bagus, membuat karya yang tidak pernah difikirkan oleh orang lain yang nantinya akan menginspirasi seseorang. Namun tidak perlu beranggapan ide harus mengubah dunia baru dikatakan kreatif. Hidup hanya membutuhkan tindakan yang bijak,cerdik dan solusi setiap waktu, yang berarti setiap orang memiliki kreatifitas yang beragam.

Kreatifitas merupakan suatu kegiatan yang melibatkan sosial dan mental manusia baik berasal dari ide yang sudah ada atau baru. Konsep kreatifitas ini menjadi tindakan dalam membuat sesuatu hal yang baru.

Namun dari kaca mata ilmiah menganggap kreatifitas sebagai pemikiran yang orisinalitas dan juga memiliki kesesuaian. 

Hal ini secara perspektif sudah dibahas berdasarkan sudut pandang keilmuan lainnya seperti psikologi perilaku,psikologi sosial,psikometri,ilmu kognitif,filsafat,sejarah,bisnis, dan managemen. Namun tidak ada yang membahas kreativitas itu tunggal dan otoritatif. Bahkan fenomena dalam psikologi tidak dapat diukur. 

Kreativitas otak kanan berkaitan dengan pemikiran lateral. Perlu diketahui bahwa

Berpikir lateral adalah istilah yang ceruskan  oleh Edward de Bono , seorang psikolog, dokter, dan penulis Malta . Dia mendefinisikannya sebagai teknik pemecahan masalah dengan mendekati masalah secara tidak langsung pada berbagai sudut, bukan berkonsentrasi pada satu pendekatan secara panjang lebar. 

Linus pauling menyatakan bahwa seseorang harus memiliki banyak ide saat menciptakan teori-teori ilmiah, dan membuang sesuatu yang tidak ada kegunaannya. 

Berbeda dengan definisi lain terkait kreativitas dimana ide-ide kreatif seseorang akan muncul apabila membuang asumsi yang muncul sebelum dan ketika mencoba sesuatu yang baru,dengan pendekatan,metode yang baru,bahkan tidak difikirkan oleh orang lain.

Ilmu psikologi dan ilmu kognitif  membahas terkait ilmu yang mewakili mental dan dasar pemikiran yang kreatif. 

Sigmund freud adalah tokoh yang mengusulkan psikodinamik untuk memahami kreatifitas yang mana sigmun beranggapan bahwa kreatifitas itu muncul karena sebuah keinginan yang ingin di dapatkan seperti ketenaran,kekayaan,dan cinta. Hal ini berarti bahwa kreatifitas muncul dari frustasu dan ketegangan emosional yang berasal dari neurosis yang kemudian terjadi perubahan yang mengakibatkan seseorang itu memiliki pemikiran kreatif. 

Art of thought diterbirkan oleh graham wallas dan richard smith pada tahun 1926,mengemukakan model pertama proses kreatif. Model ini melalui 5 tahapan sebagai berikut.

1.persiapan : dalam hal ini menfokuskan pikiran individu pada masalah yang ada kemudian menyelidiki masalahnya. 

 2.Inkubasi : masalah dibawa ke pikiran bawah sadar dan tidak ada yang terjadi dari faktor luar. 

3. Intimasi : pandangan orang kreatif menganggap solusi sedang dalam perjalanan. 

4.Iluminasi atau wawasan : Kesadaran akan memunculkan ide kreatif.

5. Verifikasi : ide yang muncul dibenarkan secara sadar kemudian di definisikan dan di terapkan. 

Wallas beranggapan kreatifitas adalah warisan dari proses evolusi yang menjadikan manusia mampu dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang berubah seiring perkembangan zaman. 

Literatur psikologis memiliki perdebatan terkait apakah kecerdasan dan kreativitas merupan bagian yang sama atau mewakili proses mental yang berbeda-beda. Terdapat bukti untuk melihat hubungan antara kecerdasan dan kreatifitas dimulai dari tahun 1950-ab dan seterusnya,hal ini ditulis oleh barron,guiford atau wallach dan kogan. Yang menyatakan bahwa hubungan antara konsep kecerdasan dan kreatifitas sangan minim untuk membenarkan perdebatan tersebut sebagai konsep yang berbeda. 

Para peneliti lainnya meyakini bahwa kreatifitas adalah hasil dari proses kognitif yang sama dengan kecerdasan,namun dinilai dari kreatifitas dalam hal konsekuensunya yakni saat menghasilkan suatu hal yang baru.

Apa yang diburutuhkan untuk menjadi kreatifitas? 

Csikszentmihalyi menunjukkan bahwa orang-orang kreatif cenderung memiliki berbagai sifat yang berkontribusi pada pemikiran inovatif mereka. Beberapa ciri utama ini meliputi: 

Energi : orang yang kreatif memiliki banyak energi dan tenaga serta fisik yang kuat,dan cenderung menghabiskan banyak waktu untuj berfkir dab berefleksi.

Kecerdasan: psikologi beranggapan bahwa kecerdasan memiliki peran dalam kreatifitas.Namun peneliti menemukan Anak-anak yang berbakat menemukan meskipun IQ tinggi diperlukan kreatifitas yang hebat, dan perlu di ketahui tidak semua orang yabv IQ nya tinggi itu bisa dikatakan dia kreatif. Jadi csikszentmihalyi percaya bahwa orang kreatif harus cerdas, tapi mampu melihat dengan cara yang teliti. 

Disiplin: orang yang kreatif tidak duduk,menghayal dan menunggu inspirasi datang. Melainkan mereka disiplin mengejae pekerjaan dengan keinginan yang kuat dan tekun

Kreativitas didefinisikan oleh psikolog terkenal John R. Hayes sebagai, "potensi seseorang untuk menghasilkan karya kreatif, terlepas dari apakah mereka telah menghasilkan karya atau belum."

Terlepas kepercayaan yang dipegang luas bahwa beberapa orang tidak diberkahi dengan kreativitas, namun "Tidak ada bukti atau alat ukur bahwa satu orang secara inheren lebih kreatif daripada yang lain," kata Epstein. 

Sebaliknya, katanya, kreativitas merupakan sesuatu yang bisa dikembangkan dan diasah oleh  oleh siapa saja.

kreativitas dapat menjadi kebiasaan," kata peneliti kreativitas Jonathan Plucker, PhD, seorang profesor psikologi di Indiana University. "Menjadikannya satu membantu Anda menjadi lebih produktif."

1. Mencari ide-ide baru Anda. Bawa buku catatan ide atau perekam suara, ketik pemikiran baru di laptop Anda atau tulis ide di atas serbet ketika ide itu muncul.

2. Cari tugas-tugas yang menantang. Seperti dengan melakukan proyek yang belum tentu memiliki solusi---seperti mencoba mencari cara sendiri untuk membuat bangun model otak yang sempurna. Hal ini menyebabkan ide-ide lama bersaing, yang membantu menghasilkan ide-ide baru.

3.Perluas pengetahuan Anda. Ambil kelas di luar  atau baca jurnal di bidang yang tidak terkait, saran Epstein. Hal ini membuat pengetahuan yang lebih beragam tersedia untuk interkoneksi, katanya, yang merupakan dasar untuk semua pemikiran kreatif. "Minta izin untuk duduk di kuliah untuk kelas arsitektur abad ke-12 dan membuat catatan," sarannya. "Kamu akan lebih baik dalam psikologi dan kehidupan jika kamu memperluas pengetahuanmu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun