Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Sendratari Kolosal Kamari Kiwari Bihari, Belajar Sejarah Purwakarta Melalui Kesenian

24 Agustus 2024   09:59 Diperbarui: 25 Agustus 2024   12:28 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri | dua penari asal sanggar lestari wanayasa

Belajar sejarah lewat cara yang tidak biasa, apa bisa?

Bisa. Jawabannya saya dapatkan semalam pada acara Sendratari Kolosal Purwakarta yang diadakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakan Purwakarta yang berlokasi di Aula Yudistira, Komplek Pemda, Kabupaten Purwakarta. Acara yang juga menyarankan siapa yang datang untuk menyaksikan mengenakan baju kampret sunda iket/batik untuk pria, dan kebaya untuk wanita. Sudah menarik sejak pengumuman datang, bagi saya.

Berawal dari Ide Bidang Arsip Purwakarta

Saat ini masih banyak suara sumbang bahwa arsip hanyalah pelengkap pekerjaan, padahal bukti menunjukkan di negara yang maju peradabannya adalah negara yang baik tata kelola kearsipannya.-dikutip dari doa yang dihaturkan semalam.

Acara sendratari yang diberi judul Kamari-Kiwari- Bahari ini merupakan ide yang diusung bidang arsip Purwakarta. Pertanyaannya apa memang hubungannya seni tari dan musik dengan arsip? Itu yang menjadi penasaran saya di awal, sampai kemudian saya paham ketika saya datang menonton sendratari.

dokpri | suasana sebelum pementasan dimulai
dokpri | suasana sebelum pementasan dimulai

Jawabannya karena arsip adalah penjaga dan penyambung peradaban antara masa lalu (kamari), masa kini (kiwari), dan masa depan (bihari) seperti dengan judul sendratari yang diusung.

Selain didatangi oleh para undangan di lingkup kabupaten Purwakarta, ternyata acara sendratari ini juga didatangi pejabat penting negara yaitu Kepala Arsip Nasional Indonesia yaitu Drs. Imam Gunarto, M.Hum. Datang juga kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat yaitu Dra. Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, M.Si serta Kepala Dinas Arsip dan Perpustakan dari beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat seperti Kabupaten Banjar, Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten Kuningan, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya.

Dalam sambutan Kepala Dinas Arsip dan Pepustakaan Kabupaten Purwakarta, saya juga jadi menambah pengetahuan baru. Bahwa ternyata tanaman teh sudah ada di Purwakarta sejak tahun 1830 dan menurut sejarah menjadi paling tua di Nusantara. Bahkan sejarah juga pernah mencatat tanaman the Purwakarta pernah menjadi teh terbaik pada saat lelang teh di Amsterdam pada saat itu.

Sebelum sendratari dimulai, bidang arsip memberikan penghargaan kepada 10 perangkat daerah terbaik dalam penataan dan pengelolaan arsip dari hasil penilaian laporan audit kearsipan tahun 2024. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun