Zero hunger atau tanpa kelaparan, sudahkah terwujudkan?
Kebutuhan primer manusia untuk hidup adalah pangan. Tanpa pangan atau makanan, kehidupan mustahil bisa terwujudkan karena dari makananlah manusia bisa mendapatkan energi dan menjaga kesehatannya. Ya, makanan bukan hanya sekadar yang memberikan rasa kenyang, pun yang bergizi sehingga diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu menjadikan Indonesia memiliki generasi emas.
Salah satu dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia dan menjadi komitmen seluruh dunia adalah zero hunger (tanpa kelaparan). Tujuan ini menargetkan penghapusan kelaparan, mencapai keamanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendukung pertanian berkelanjutan. Di mana pada tujuan ini yang disentuh bukan hanya menyediakan pangan yang cukup, tetapi juga aman dan bergizi.
Apa yang dilakukan PT GNI dalam mewujudkan Zero Hunger?
Bisa jadi sendok yang kamu pakai, pesawat yang kamu naiki, jangan-jangan lahir dari sini.
PT Gunbuster Nickel Industry (yang selanjutnya disingkat PT GNI) adalah salah satu perusahaan smelter/peleburan bijih nikel yang menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) yang terletak di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Selain fokus pada industri nikel, beberapa upaya yang dilakukan oleh PT GNI dalam rangka mewujudkan Zero Hunger di antaranya:
- Meningkatkan kesejahteraan ekonomi
Hal utama yang perlu dilakukan untuk mewujudkan zero hunger adalah dengan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan adanya peningkatan ekonomi, diharapkan terjadi pula peningkatan masyarakat terhadap akses dalam penyediaan pangan yang bergizi.
Dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, adanya PT GNI adalah wujud dari penyediaan lapangan kerja yang inklusif. Adanya lapangan kerja, beriringan pula membuka peluang lain seperti munculnya usaha-usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Ekonomi yang terus tumbuh akhirnya dapat meningkatkan fasilitas dan kemajuan desa sekitarnya.
- Meningkatkan tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Prevalensi Status Gizi Balita menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah diketahui Morowali memiliki angka stunting sebesar 26%. Sedangkan prevalensi Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada perempuan hamil dan tidak hamil di Sulawesi Tengah diketahui masing-masing sebesar 21,3% dan 22,4%, angka tersebut berada di atas rerata nasional.
Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), PT GNI memiliki program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Kebun Gizi bagi Posyandu di Desa Bunta, Bungintimbe, dan Tanauge pada sasaran rawan gizi seperti ibu hamil dan bayi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam program tersebut adalah:
- Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya gizi seimbang pada masa pertumbuhan anak.
- Mendorong dan meningkatkan praktik pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi melalui edukasi kepada ibu hamil dan keluarga.
- Memastikan calon ibu memiliki pengetahuan yang memadai mengenai gizi yang diperlukan selama kehamilan dan memfasilitasi akses ke suplemen gizi yang sesuai.
- Menjalin kemitraan yang erat dengan puskesmas, lembaga kesehatan setempat, untuk meningkatkan akses dan efektivitas program.
- Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program, memastikan program mencerminkan kebutuhan dan realitas lokal.
Melihat data yang ada bahwa Sulawesi Tengah diketahui memiliki prevalensi KEK di atas rerata nasional, langkah yang dilakukan PT GNI sudah tepat sasaran. Bayi yang mendapatkan bantuan adalah bayi stunting yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan dibandingkan dengan usianya. Sama halnya dengan intervensi pada ibu hamil KEK, PT GNI memberikan paket PMT bagi orang tua dan bayi stunting dan garis kuning untuk balita selama 3 bulan terhitung dari bulan Mei-Juli 2024.
Dikutip dari laman kompas.com, PMT yang diberikan kepada balita dan ibu hamil berupa susu, ayam, telur, tempe, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan. Bantuan tersebut merupakan sumber protein yang baik untuk pertumbuhan, terutama protein hewani yang telah terbukti berdampak positif dalam mencegah terjadinya stunting.
Selain pemberian makanan tambahan, PT GNI juga turut membangun kebun gizi yang dikelola secara mandiri oleh posyandu lingkar industri. Tidak hanya memberikan bibit sayuran, PT GNI juga memberikan bantuan kolam ikan lele portable yang nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai lauk sumber hewani berprotein tinggi.
Penelitian di tahun 2023 telah menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi protein ikan lele dengan kejadian stunting. Di mana responden yang konsumsi protein ikan lele dalam kategori kurang baik diketahui berisiko mengalami stunting dibandingkan yang konsumsi protein ikan lele dalam kategori baik. Dapat dikatakan bahwa langkah yang dilakukan PT GNI sangat baik, tinggal bagaimana membiasakan masyarakat untuk mengonsumsinya.
Untuk menyebarluaskan kegiatan dan menjadi bahan praktik baik yang bisa dicontoh, peliputan kegiatan pencegahan stunting dan pemberian makanan tambahan media terus dilakukan. Mengingat, permasalahan gizi seperti stunting masih menjadi "pekerjaan rumah" di Indonesia. Target penurunan stunting di tahun 2024 ada di angka 14 persen, tetapi kenyataannya justru beberapa daerah malah menunjukkan tren kenaikan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa mewujudkan Indonesia Zero Stunting bukanlah menjadi tugas satu pihak saja. Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dan PT GNI telah menjadi bagian dari langkah itu. Semua bisa mengambil bagian dari peran penting ini.
Jika sudah terjadi demikian, maka tidak mustahil bahwa zero hunger dapat menjadi nyata dan dirasakan oleh semua masyarakat khususnya di kawasan sekitar industri.
Salam,
Listhia H. Rahman
Referensi:
Survei Kesehatan Indonesia 2023
Dukung Pemerintah Tekan Stunting, PT GNI dan PT SEI Berikan Makanan Tambahan dan Bangun Kebun Gizi untuk Balita serta Ibu Hamil: https://lestari.kompas.com/read/2024/06/03/193829586/dukung-pemerintah-tekan-stunting-pt-gni-dan-pt-sei-berikan-makanan-tambahan
Aryani, N. P., Afrida, B. R., Idyawati, S., Jannati, S. H., & Salfarina, A. L.. (2023). Hubungan Pemanfaatan Lahan dan Konsumsi Protein Ikan Lele dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(3), 927--936. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i3.1050
Portofolio:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H