Tidak semua aktivitas fisik adalah olahraga, tetapi semua olahraga adalah aktivitas fisik.
Tahukah kamu bahwa aktivitas fisik dan olahraga memiliki perbedaan? Meski sama-sama dilakukan otot rangka, mengeluarkan energi, dan baik untuk kebugaran tubuh, olahraga memiliki prinsip tambahan.
Jika kamu hanya menyapu, itu termasuk aktivitas fisik. Namun, jika kamu melakukan naik-turun tangga selama 15 menit, itu baru dikatakan berolahraga. Jadi jangan anggap bahwa kamu sudah berolahraga tetapi hanya menyapu rumah, ya.
Mengenal BBTT, Baik Benar Terukur dan Teratur
Olahraga atau latihan fisik sebaiknya memperhatikan prinsip BBTT.
Baik yaitu dilakukan minimal 30 menit dengan perlengkapan yang sesuai. Benar yaitu lakukan olahraga yang digemari, aman, mudah dan sesuaikan kondisi fisik. Terukur yaitu pengukuran denyut nadi/detak jantung di akhir olahraga. Teratur yaitu dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu.
Memantau Zona Jantung (Heart Zone), Cara Efektif Memahami Tubuh Ketika Berolahraga
Awal bulan ini saya memutuskan untuk membeli smartband dari brand tiongkok yang rilis akhir bulan Mei lalu. Alasannya bukan mengikuti tren, lebih karena ingin melacak kebugaran saya. Menyemangati diri sendiri untuk lebih mencintai olahraga.
Berjalan sampai minggu ke-3, saya merasa tidak menyesali membeli barang tersebut. Alhamdulillah, masih istiqomah dengan hasil yang memuaskan sejauh ini. Fitur-fitur yang ditampilkan seperti detak jantung per menit (beat per minute/bpm) saat berolahraga.
Monitor detak jantung adalah salah satu cara mudah dan murah untuk melihat intensitas latihan yang dilakukan, dan hal ini bisa dilakukan oleh perangkat yang saya miliki karena adanya sensor optik pendeteksi aliran darah di pergelangan tangan.
Semakin berat intensitas olahraga yang dilakukan, semakin cepat detak jantung yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan tubuh membutuhkan suplai oksigen yang lebih banyak.
Detak jantung maksimal bisa digunakan untuk menetapkan dan memantau zona detak jantung untuk latihan. Prediksi detak jantung maksimal bisa ditentukan berdasarkan usia. Rumus umum yang digunakan untuk memperkirakan detak jantung maksimal adalah 220 dikurangi usia. Contoh Nona A berusia 25 tahun. Berarti perkiraan detak jantung maksimal berdasarkan usia adalah 220-25= 195 bpm.
Detak jantung maksimal dapat digunakan untuk menentukan zona detak jantung yang ditargetkan untuk olahraga. Secara umum, terdapat 5 zona dalam detak jantung yang direkomendasikan baik oleh organisasi maupun perusahaan perangkat kebugaran.
Organisasi ACSM (American College of Sports Medicine) mengkategorikan zona detak jantung berdasarkan detak jantung maksimal menjadi near maximal to maximal (>= 96%), vigorous (77-95%), moderate (64-76%), light (57-63%), dan very light (<57%). Sedangkan perangkat yang sedang saya gunakan saat ini pun mengkategorikan menjadi lima zona yaitu extreme (90-100%), anaerobic (80-90%), aerobic (70-80%), fat-burning (60-70%), dan warm up (50-60%).
Mengetahui zona detak jantung dapat menjadi rekomendasi latihan yang sebaiknya dilakukan. Karena maksimal detak jantung akan menurun seiring usia, alangkah bijak jika melakukan olahraga sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing individu.
HIIT, Pacu Detak Jantung Lebih Cepat
Setidaknya, saya mencoba untuk meluangkan waktu 30 menit untuk berolahraga di pagi hari. Mengingat waktu yang tidak banyak karena harus berangkat kerja, saya memilih olahraga HIIT (High Intensity Interval Training). Olahraga dengan intensitas berat, durasi singkat.
Ternyata memang akurat, selama tiga puluh menit bergerak detak jantung saya berpindah lebih cepat dan efektif ke zona detak jantung yang saya targetkan. Tidak hanya membuat berkeringat, pun dampaknya membuat saya jauh lebih segar di pagi hari. Bahkan hari ini saya bisa mencapai anaerobic.
Apalagi kini banyak sekali tutorial HIIT yang bisa dicoba dengan iringan musik yang mengasyikan. Sambil berolahraga, sambil menghibur diri. Olahraga tidak perlu mahal dan membutuhkan alat. Cukup niat dan tubuh sendiri, modal menjadi sehat bisa diwujudkan dari rumah.
Jadi, Ingatlah kembali lagi pada prinsip olahraga, baik benar terukur teratur, ya. Sayangi dirimu, olaharga tiap hari~
Jika ingin tahu perangkat apa yang sedang digunakan, sila senggol di pesan karena tidak diendorse. HAHAHA.
Salam,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H