Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Seperti Terjebak Nostalgia, Terjebak Zona Nyaman Juga Membuat Galau!

9 Mei 2023   21:32 Diperbarui: 9 Mei 2023   21:43 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber unsplash.com @firmbee

 "Sudah masuk bulan ke-5, nggak kerasa 7 bulan lagi tahun baru."

"Masih lama, kali!"

 "Halah, tahu sudah masuk bulan ke-5 saja kelihatan kaget gitu. Panik ga luuu!"

Begitu percakapan diri sendiri yang saya dengar lewat batin. Soal waktu dan rasa tidak percaya. Kenapa harus tidak percaya padahal waktu berjalan sebagaimana mestinya?

Ketidakpercayaan hadir karena ada sesuatu yang tidak dipercayai. Iya seperti sesuatu yang belum tercapai padahal sudah ditargetkan, misal. Kenapa tidak percaya padahal memang belum bertindak apa-apa? Apakah ini karena lupa atau hanya pura-pura?

Terlena di Zona Nyaman 

Salah satu faktornya bisa jadi karena terlena di zona nyaman. Merasa baik-baik saja padahal jika diteruskan bisa tidak baik karena bisa membuat kita berada di titik itu saja, tidak ada improvement. Barangkali itu yang sedang saya rasakan, akhir-akhir ini. Merasa hidup kok flat sekali. Duh, bahaya. Mana saya yang dulu? mendadak rindu.

Ya, menjalani kehidupan dari pagi sampai malam yang menjadi rutinitas memang nyaman, namun lama-lama ternyata membosankan. Bangun tidur, pergi pagi, pulang sore, istirahat, lalu sudah pagi lagi. Berputar di situ-situ saja.

Kelihatannya sangat sistematis, memang. Akan tetapi, jenuh juga rasanya. Mungkin inilah tanda dan gejala sedang butuh yang menantang atau sesuatu yang seru untuk membuat hidup lebih baru. Saya pikir begitu solusinya.

Bagaimana menurut kamu? Bisa jadi berbeda, bisa jadi tidak perlu melakukan apa-apa karena sudah nyaman kok diganggu. Mungkin.

Saatnya Mengingat Tujuan dan Merealisasikan

Susah-susah menciptakan rasa nyaman kok malah cari ketidaknyamanan?

Bukan ketidaknyamanan, tetapi sesuatu yang menantang yang bisa jadi membuat tidak nyaman di awal juga sih. Sesuatu yang bisa mengubah hidup jadi tidak melulu itu-itu saja. Apalagi jika ada tujuan yang belum tercapai, yang sebenarnya bisa direalisasikan tetapi merasa nyaman dengan keadaan jadi malah memilih tidak melakukan apa-apa. Baru merasa menyesal ketika merasa "kok (waktu) cepat sekali wooyy."

Padahal mencari kegiatan baru hari ini tidaklah susah. Asal mau dan diniati serius, bisa terjadi. Kegiatan-kegiatan  yang positif yang membuat hidup lebih berarti. Semisal belajar sesuatu yang belum pernah dipelajari, atau mempelajari kembali sesuatu yang belum sesuai targetnya. Atau rutin menulis seperti dahulu, aihhh.

Ya, barangkali mengingat tujuan yang belum tercapai di kehidupan ini adalah kunci untuk tidak diam di zona nyaman.

Keresahan menjadi Motivasi

Keresahan menghadapi ketidakpastian akan masa depan adalah wajar. Semua menghadapi kehidupan untuk pertama kali, kata drakor yang sedang saya tonton. 

Apalagi ditambah dengan melihat pemandangan pencapaian orang lain yang juga ingin digapai tapi belum terwujud. Rasanya ingin bertanya kapan tapi belum berbuat apa-apa. Ingin bergerak seperti yang lain, tetapi di sisi lain sudah merasa berada di tempat aman? Bagaimana ada yang berubah?

Keresahan pada zona nyaman adalah pertanda bahwa harus ada tindakan. Karena waktu tidak akan terulang bersamaan dengan waktu untuk tumbuh dan berkembang. Irreversible. Mau kapan kalau tidak dimulai dari sekarang?

Kalau sudah merasa nyaman, tandanya tantangan baru harus dimulai lagi. Ini bukan soal apa yang sudah dicapai orang lain, ini soal kehidupan yang dijalani. Mau dibawa ke mana?

Yakin mau hanya begini-begini saja?

Yang mengerikan ternyata kenyamanan yang meninabobokanmu sampai lupa rencana awal. Tidak cuma terjebak nostalgia yang membuat galau, terjebak di zona nyaman terasa demikian juga.

Tulisan ini mendadak dewasa sekali, saya nilai sendiri. HAHA.

Salam,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun