Maaf baru muncul setelah berminggu-minggu. Bukan tidak rindu, rindu sangat tapi keasyikan habiskan waktu. Bagaimanapun menulis ibarat sudah menjadi "darah daging."
Tidak ditinggalkan, tidak sedang berusaha dilupakan. Mudah-mudahan lebih bisa disiplinkan pikian. Menyetop alasan yang kelihatan membuat nyaman, tapi lama-lama mengusik kehidupan.
Sampai bertemu di tulisan berikutnya, dua minggu lagi. Eh nggak gitu konsepnya!
Pancing saja dengan pertanyaan semacam ketiga pertanyaan di tulisan ini.