Astaga, sudah dua minggu!
Waktu berlalu. Cepat sekali. Perasaan kemarin saya sudah menulis. Rupanya sudah empat belas hari yang lalu. Bulan baru, tulisannya tidak. Pantas saya merasa menyebalkan! HAH.
Bukan tidak ingin, hanya hari ini lebih punya banyak alasan. Yang capek, yang maunya rebahan, yang gak mau mikir! Padahal bisa saja diterjang, wong malah sebenarnya menulis itu adalah jalan ninja mendapatkan kesenangan dari rutinitas seharian.
Ini gara-gara ngecap menulis adalah beban, jadi keterusan lalu malah stress sendirian.
"Mbak, mana tulisan barunya?"
"Sudah "off" nulis, ya?"
"Kapan nikah?"
Ketiganya sama-sama menyebalkan. Walau dengan level yang beda.
Percayalah, tidak terlihat tulisan baru bukan berarti hilang. Besar kemungkinan saya sedang asyik di luar dunia menulis. Bukan tulisan, mungkin konten dalam bentuk lain.
Jadi saran saya jangan hanya berteman di mari, tapi pergilah yang lebih jauh. Maksudnya carilah saya di dunia maya yang berbeda. Ngarep.
Maaf baru muncul setelah berminggu-minggu. Bukan tidak rindu, rindu sangat tapi keasyikan habiskan waktu. Bagaimanapun menulis ibarat sudah menjadi "darah daging."
Tidak ditinggalkan, tidak sedang berusaha dilupakan. Mudah-mudahan lebih bisa disiplinkan pikian. Menyetop alasan yang kelihatan membuat nyaman, tapi lama-lama mengusik kehidupan.
Sampai bertemu di tulisan berikutnya, dua minggu lagi. Eh nggak gitu konsepnya!
Pancing saja dengan pertanyaan semacam ketiga pertanyaan di tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H