Yang datang di bulan Januari, Hari Gizi Nasional.
Ada yang selalu dirayakan tiap bulan Januari. Tepatnya setiap tanggal 25 Januari. Hari yang ditetapkan sebagai Hari Gizi Nasional dan tahun ini sudah memasuki tahun ke-62. Pertanyaannya, ""sejauh mana kamu mengetahui bagaimana kondisi status gizi Indonesia hari ini?"
Meski pandemi masih kita hadapi, penelitian tentang status gizi Indonesia khususnya pada balita tetap dilaksanakan, lho. Penelitian ini berlangsung selama satu tahun dari bulan Januari sampai Desember 2021 di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Penelitian yang dikenal dengan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021.
Masalah Gizi Balita Indonesia dari Stunted, Wasted, sampai Underweight
Dalam laporan yang disampaikan akhir tahun (27/12/2021) lalu disampaikan bahwa salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh besaran masalah gizi balita yaitu stunted (tinggi badan menurut umur), wasted (berat badan menurut tinggi badan), dan underweight (berat badan menurut umur) dari mulai tingkat nasional, provinsi, sampai kabupaten/kota.
Prevalensi secara nasional untuk masalah stunted diketahui terdapat 24.4% di tahun 2021. Prediksi di tahun 2020, balita stunted adalah sebesar 26.9%. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 dalam Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) diketahui prevalensi sebesar 27.7%. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil penelitian di tahun 2021 mengalami penurunan seperti yang diharapkan bahkan melampaui target yang dipasang di tahun 2020.
Sedangkan untuk prevalensi nasional untuk wasted diketahui di tahun 2021 adalah sebesar 7.1% diikuti prevalensi underweight sebesar 17.0%.
Mengintip Masalah Gizi Balita di Daerahmu, Yuk!
Menurut provinsi, prevalensi stunted tertinggi ada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu sebesar 37.8 persen. Provinsi lainnya yang masih berada di atas prevalensi nasional adalah Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat/NTB, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, Gorontalo, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Sisanya terdapat 14 provinsi yang sudah berada di bawah prevalensi nasional, di mana provinsi Bali memperoleh prevalensi paling rendah yaitu sebesar 10.9%.
Masalah wasted, masih banyak ditemukan di sebagian besar provinsi di Indonesia. DIketahui 12 provinsi sudah berada di bawah prevalensi nasional dengan Bali menjadi provinsi yang memiliki prevalensi terendah yaitu sebsar 3.0%.
Berpindah ke masalah underweight, provinsi dengan prevelensi tertinggi diketahui adalah Nusa Tenggara (29.3%) dan terendah diketaui adalah provinsi Bali (7.0%)
Tidak hanya masalah gizi kurang, masalah gizi lebih yaitu overweight juga terdata dalam penelitian ini. Diketahui prevelensi nasional adalah sebesar 3.8% dengan prevalensi tertinggi berada di kepulauan Riau (5.9) dan terendah adalah Maluku Utara (1.4%).
Simpulan dari Studi Status Gizi Indonesia adalah...
Berikut poin-poin yang bisa disimpulkan yaitu Provinsi Bali menjadi provinsi dengan kategori baik (stunted <20% dan wasted <5%). Selanjutnya, terdapat 5 provinsi yang mempunya masalah gizi kategori akut (stunted <20% dan wasted 5%) yaitu Lampung, kep. Bangka Belitung, kep. Riau, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta.
Provinsi kategori kronis (stunted 20% dan wasted<5%) adalah Provinsi Bengkulu dan sisanya yaitu 27 provinsi termasuk kategori kronis-akut (stunted 20% dan wasted 5%).
Nah, selaras dengan masalah yang ditemukan di tahun 2021, maka tidaklah heran jika kemudian di Hari Gizi Nasional kali ini tema yang diangkat adalah "Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas." Hal ini dikarenakan masalah gizi seperti stunted yang masih mengintai bersamaan dengan masalah gizi lebih yang tidak boleh menjadi abai.
Oya, bagaimana masalah balita di daerah tinggalmu? Untuk lebih lengkap dan spesifik sila unduh data SSGI di sini ya.
Salam sehat,
Listhia H. Rahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H