Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebaran Masalah Gizi Balita, Manakah Satu-satunya Provinsi dengan Kategori Baik?

10 Januari 2022   21:48 Diperbarui: 16 April 2022   15:29 3022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang datang di bulan Januari, Hari Gizi Nasional.

Ada yang selalu dirayakan tiap bulan Januari. Tepatnya setiap tanggal 25 Januari. Hari yang ditetapkan sebagai Hari Gizi Nasional dan tahun ini sudah memasuki tahun ke-62. Pertanyaannya, ""sejauh mana kamu mengetahui bagaimana kondisi status gizi Indonesia hari ini?"

Meski pandemi masih kita hadapi, penelitian tentang status gizi Indonesia khususnya pada balita tetap dilaksanakan, lho. Penelitian ini berlangsung selama satu tahun dari bulan Januari sampai Desember 2021 di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Penelitian yang dikenal dengan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021.

Masalah Gizi Balita Indonesia dari Stunted, Wasted, sampai Underweight

Dalam laporan yang disampaikan akhir tahun (27/12/2021) lalu disampaikan bahwa salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh besaran masalah gizi balita yaitu stunted (tinggi badan menurut umur), wasted (berat badan menurut tinggi badan), dan underweight (berat badan menurut umur) dari mulai tingkat nasional, provinsi, sampai kabupaten/kota.

Prevalensi secara nasional untuk masalah stunted  diketahui terdapat 24.4% di tahun 2021. Prediksi di tahun 2020, balita stunted adalah sebesar 26.9%. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 dalam Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) diketahui prevalensi sebesar 27.7%.  Jadi dapat dikatakan bahwa hasil penelitian di tahun 2021 mengalami penurunan seperti yang diharapkan bahkan melampaui target yang dipasang di tahun 2020.

Sedangkan untuk prevalensi nasional untuk wasted diketahui di tahun 2021 adalah sebesar 7.1% diikuti prevalensi underweight sebesar 17.0%.

Mengintip Masalah Gizi Balita di Daerahmu, Yuk!

data stunted dalam SSGI 2021
data stunted dalam SSGI 2021

Menurut provinsi, prevalensi stunted tertinggi ada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu sebesar 37.8 persen. Provinsi lainnya yang masih berada di atas prevalensi nasional adalah Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat/NTB, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, Gorontalo, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Sisanya terdapat 14 provinsi yang sudah berada di bawah prevalensi nasional, di mana provinsi Bali memperoleh prevalensi paling rendah yaitu sebesar 10.9%.

Masalah wasted, masih banyak ditemukan di sebagian besar provinsi di Indonesia. DIketahui 12 provinsi sudah berada di bawah prevalensi nasional dengan Bali menjadi provinsi yang memiliki prevalensi terendah yaitu sebsar 3.0%.

data wasted dalam SSGI 2021
data wasted dalam SSGI 2021

Berpindah ke masalah underweight, provinsi dengan prevelensi tertinggi diketahui adalah Nusa Tenggara (29.3%) dan terendah diketaui adalah provinsi Bali (7.0%)

data underweight dalam SSGI 2021
data underweight dalam SSGI 2021

Tidak hanya masalah gizi kurang, masalah gizi lebih yaitu overweight juga terdata dalam penelitian ini. Diketahui prevelensi nasional adalah sebesar 3.8% dengan prevalensi tertinggi berada di kepulauan Riau (5.9) dan terendah adalah Maluku Utara (1.4%).

data overweight dalam SSGI 2021
data overweight dalam SSGI 2021

Simpulan dari Studi Status Gizi Indonesia adalah...

Berikut poin-poin yang bisa disimpulkan yaitu Provinsi Bali menjadi provinsi dengan kategori baik (stunted <20% dan wasted <5%). Selanjutnya, terdapat 5 provinsi yang mempunya masalah gizi kategori akut (stunted <20% dan wasted  5%) yaitu Lampung, kep. Bangka Belitung, kep. Riau, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta.

Provinsi kategori kronis (stunted  20% dan wasted<5%) adalah Provinsi Bengkulu dan sisanya yaitu 27 provinsi termasuk kategori kronis-akut (stunted  20% dan wasted  5%).

Nah, selaras dengan masalah yang ditemukan di tahun 2021, maka tidaklah heran jika kemudian di Hari Gizi Nasional kali ini tema yang diangkat adalah "Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas." Hal ini dikarenakan masalah gizi seperti stunted yang masih mengintai bersamaan dengan masalah gizi lebih yang tidak boleh menjadi abai.

Oya, bagaimana masalah balita di daerah tinggalmu? Untuk lebih lengkap dan spesifik sila unduh data SSGI di sini ya.

Salam sehat,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun