Masalah wasted, masih banyak ditemukan di sebagian besar provinsi di Indonesia. DIketahui 12 provinsi sudah berada di bawah prevalensi nasional dengan Bali menjadi provinsi yang memiliki prevalensi terendah yaitu sebsar 3.0%.
Berpindah ke masalah underweight, provinsi dengan prevelensi tertinggi diketahui adalah Nusa Tenggara (29.3%) dan terendah diketaui adalah provinsi Bali (7.0%)
Tidak hanya masalah gizi kurang, masalah gizi lebih yaitu overweight juga terdata dalam penelitian ini. Diketahui prevelensi nasional adalah sebesar 3.8% dengan prevalensi tertinggi berada di kepulauan Riau (5.9) dan terendah adalah Maluku Utara (1.4%).
Simpulan dari Studi Status Gizi Indonesia adalah...
Berikut poin-poin yang bisa disimpulkan yaitu Provinsi Bali menjadi provinsi dengan kategori baik (stunted <20% dan wasted <5%). Selanjutnya, terdapat 5 provinsi yang mempunya masalah gizi kategori akut (stunted <20% dan wasted 5%) yaitu Lampung, kep. Bangka Belitung, kep. Riau, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta.
Provinsi kategori kronis (stunted 20% dan wasted<5%) adalah Provinsi Bengkulu dan sisanya yaitu 27 provinsi termasuk kategori kronis-akut (stunted 20% dan wasted 5%).
Nah, selaras dengan masalah yang ditemukan di tahun 2021, maka tidaklah heran jika kemudian di Hari Gizi Nasional kali ini tema yang diangkat adalah "Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas." Hal ini dikarenakan masalah gizi seperti stunted yang masih mengintai bersamaan dengan masalah gizi lebih yang tidak boleh menjadi abai.
Oya, bagaimana masalah balita di daerah tinggalmu? Untuk lebih lengkap dan spesifik sila unduh data SSGI di sini ya.