Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cara Seru Ajarkan Anak Ibadah di Bulan Ramadan, Bunda-bunda Harus Tahu!

2 Mei 2021   10:54 Diperbarui: 2 Mei 2021   10:57 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu kegiatan untuk mengisi waktu puasa | dokumen bunda dzakiy

Memiliki ponakan yang masih berusia enam tahun membuat saya punya gambaran bagaimana mengajarkan anak ibadah di bulan Ramadan.

Saya belajar dari kakak yang kini sudah menjadi Ibu bagi kedua anaknya. Terutama melihat cara kakak yang berhasil mengajarkan anak-anaknya dalam bidang agama seperti menghafal doa-doa, mengaji, sampai membiasakan anak salat. Ya, apalagi sekarang ini membuat waktu di rumah lebih banyak karena pembelajaran serba online.

Melihat Cara Kakak Mengajarkan Ibadah

Alhamdulillah, meski belum resmi masuk sekolah dasar, ponakan saya sudah pandai mengaji. Sudah bisa membaca huruf hijaiah sambung dan menghafalkan beberapa surat.

 Ah, iya bahkan baru-baru ini ponakan saya mendapat juara dua dalam lomba tartil. Ponakan saya juga sudah hafal 99 Asmaulhusna, yang jujur saja saya sendiri tidak hafal. Luar biasa!

Nah, bagaimana suh cara kakak saya mengajarkan anaknya di bulan Ramadan? Begini resepnya...

1. Memantau Ibadah dengan Cara Seru

Sebelum Ramadan, kakak sudah menyiapkan semacam laporan ibadah harian selama bulan Ramadan. Laporannya dalam bentuk poster lucu bergambar pohon-pohon. Ibadah tracker, namanya.

Yang menarik, pohon-pohon itu akan ditempel dengan stiker buah-buahan tiap kali melakukan ibadah. Misalnya, buah apel jika salat subuh, buah jeruk jika salat dzuhur, dan sebagainya. Nah, nantinya di akhir Ramadan bisa dihitung berapa banyak buah yang bisa dipanen.

Ibadah tracker | dokumen bunda dzakiy
Ibadah tracker | dokumen bunda dzakiy
Bagi anak-anak tentu cara ini bisa membuat mereka semakin bersemangat untuk menjalankan ibadahnya. Seperti ponakan saya. 

Hampir tiap hari melalui  panggilan video, ponakan selalu menyuruh saya untuk melihat hasil buah-buahan yang berhasil ia kumpulkan di hari itu, yang biasanya memang baru ponakan tempelkan setelah melakukan salat tarawih.

Selain melatih beribadah, dengan cara ini juga bisa melatih kejujuran si anak. Kakak saya memberikan kepercayaan sepenuhnya. Sejauh ini ponakan saya terpantau jujur karena pernah suatu hari dia ketiduran sehingga terlewat waktu salat dan dia mengatakan apa adanya. 

Oya, untuk mendapatkan poster ini juga mudah. Tinggal beli secara online saja, Bund.

2. Ikut Terlibat Memberikan Contoh

"Selamat Datang Ramadan. Beribadah Bersama Ayah dan Bunda di Rumah."

Begitulah kata-kata yang tertulis pada banner yang kakak saya pasang di salah satu sisi tembok rumahnya. Bukan di tahun ini saja kakak melakukannya, pun di tahun yang sebelumnya. 

Kakak sering membuat suasana rumah lebih meriah dengan menambahkan hiasan bernuansa Ramadan. Harapannya adalah anak-anak bisa makin semangat untuk beribadah di bulan suci.

Cara kakak menyambut Ramadan di rumah bersama anak-anak | dokumen bunda dzakiy
Cara kakak menyambut Ramadan di rumah bersama anak-anak | dokumen bunda dzakiy
Tidak hanya dengan memberikan hiasan bernuansa Ramadan, kakak juga turut terlibat dalam memberikan contoh. Misalnya, saat tiba salat tarawih. Setiap datang waktunya salat tarawih, ponakan selalu tahu bahwa waktu tersebut pertanda bahwa ponakan harus segera mengakhiri panggilan video dengan saya.

3. Memberikan Hadiah Kenapa Tidak?

Kata kakak memberikan hadiah adalah cara untuk menambah motivasi.

Kakak memberikan kebebasan bagi anaknya untuk memilih hadiah apa yang dia mau ketika berhasil menyelesaikan puasa selama sebulan penuh. Ya, hadiah sepertinya memang tidak pernah gagal untuk membuat anak makin bersemangat untuk melakukan sesuatu. Namun, tetap berikan pemahaman bahwa beribadah bukan hanya untuk mendapat hadiah semata.

Hadiah ular tangga jumbo versi islami untuk ponakan | dokumen bunda dzakiy
Hadiah ular tangga jumbo versi islami untuk ponakan | dokumen bunda dzakiy
Untuk membuatnya makin semangat berpuasa, saya ikut mengirimkan ular tangga jumbo berisi pengetahuan agama. Hari ini media belajar makin seru dan asyik ya. 

Ternyata benar kalimat yang menyatakan bahwa "Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya." Bagi saya, kakak laik untuk mendapat nilai A. Mengingat sampai hari ini anaknya -ponakan saya- belum ada yang bolong puasa tanpa dipaksa. 

Alhamdulillah, dari kakak saya mendapatkan bekal berharga bagaimana mengajarkan anak-anak saya kelak. Ehem. 

Akhir kata: Selamat Hari Pendidikan Nasional~~

Salam,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun