Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menerapkan "Food Prep" di Bulan Ramadan, Selamat Mencoba!

15 April 2021   22:30 Diperbarui: 1 April 2022   10:58 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skill mengatakan gapapa padahal ada apa-apa. Eh, skill bukan?

Skill atau jika diterjermahkan ke bahasa Indonesia berarti terampil. Terampil yang bermakna cakap dalam menyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan. Hmm, kira-kira skill apa saja yang sudah kamu miliki selama ini? Jangan bilang kalimat pertama di awal tulisan ini, tolong.

Yang jelas pasti lebih dari satu dong?

Karena jenis skill saja bisa dibagi menjadi dua yaitu hard skill (ketrampilan teknis) dan soft skill (ketrampilann nonteknis).

Skill yang Terus Saya Asah di Bulan Ramadan Ini

Selain menulis yang terus saya asah di kompasiana, di bulan Ramadan ini ketrampilan yang juga saya asah adalah memasak.

Menjalani Ramadan di perantauan membuat saya harus meluangkan waktu untuk memasak. Memang bisa saja beli, tapi kalau beli saja terus kok rasanya membosankan. Apalagi kalau waktu sahur, untuk bangun saja susah payah apalagi harus keluar mencari makanan. Hehe. Kan bisa beli waktu buka puasa? Iya sih tapi sayangnya lokasi saya tinggal sekarang tidak banyak variasi makanan yang bisa dibeli. Huhu.

Oya, keterampilan memasak ini jugalah yang menuntut saya untuk bergerak ke warung untuk berbelanja bahan-bahan pangan mentah. Kegiatan yang jarang saya lakukan ketika berada di rumah, sekarang saya jadi terun langsung untuk memilih-milih sendiri.

Dalam sebuah studi yang pernah saya baca, keterampilan memasak ternyata dapat membantu seseorang memenuhi kebutuhan gizi hariannya dan memungkinkan untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat, lho.   

Di Bulan Ramadan, di saat kita melakukan ibadah puasa, tentunya memenuhi kebutuhan gizi dengan makanan sehat adalah salah satu hal yang ingin dicapai bukan?

ilustrasi | parenting.dream.co.id
ilustrasi | parenting.dream.co.id

Yang Tidak Kalah Penting dari Memasak

Alhamdulillah, dengan didukung adanya lemari pendingin di kosan, semua bahan-bahan pangan bisa lebih aman dan punya umur simpan yang lebih panjang. 

Selain keterampilan memasak untuk sahur dan buka puasa, keterampilan dalam menyiapkan bahan makanan dan menyimpannya juga sama pentingnya. Jangan sampai sudah beli banyak bahan makanan eh salah menyimpan malah jadi terbuang. Kan sayang.

Istilahnya ada yang menyebut food prep. Silakan berselancar di youtube, niscaya akan ada banyak video yang muncul untuk dilihat. Tidak hanya soal menyimpan, tetapi juga bagaimana mengatur belanja sesuai kebutuhan keluarga. Mantap sekali.

Tenang, tidak harus berkeluarga dulu untuk belajar soal ini.

Food prep(paration) menjadi salah satu upaya yang populer dilakukan orang-orang sibuk untuk menghemat waktu. Ya, karena bahan-bahan makanan mentah sudah siap diolah, tinggal dimasak. Sederhananya. Pun ketika menjalani bulan Ramadan, untuk mengurangi waktu di dapur, kita bisa menerapkan metode ini.

Bagaimana cara melakukannya? Berikut yang saya rangkum dari healthline.com dan yang juga sudah saya lakukan adalah:

Pertama, tentukan satu hari dimana kita melakukan perencanaan makan dan berbelanja. Membuat daftar belanja adalah kunci agar tidak membuang waktu banyak dan membeli bahan yang memang dibutuhkan.

Kedua, perkirakan jumlah bahan yang dibeli dengan tepat sehingga tidak ada bahan makanan yang terbuang sia-sia. 

Ketiga, rencanakan bahan makanan apa yang ingin dimasak terlebih dahulu dan berikutnya. 

Keempat, simpan bahan makanan (terutama bahan pangan yang rentan terkontaminasi seperi daging segar,ikan,  susu) di lemari pendingin dan tempatkan di wadah yang sesuai. Untuk menjaga kesegarannya, sayuran juga bisa awet disimpan di lemari pendingin.  Hanya saja tetap jangan lupa untuk mengeceknya karena tiap bahan makanan punya umur simpannya masing-masing.

Nah, yang tidak kalah penting adalah lakukan evaluasi dari tiap persiapan makanan yang kita lakukan. Seperti apakah ada sisanya, banyak atau tidak?

Seiring terbiasa melakukan, pasti akan lebih terampil. So, selamat menyiapkan makananmu di bulan Ramadan ini, ya.

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun