Berbeda dengan air putih, susu mengandung kalori dari gula sehingga bisa mengenyangkan. Jadi perhatikan ya, bund.
2. Coba perhatikan lingkungan makan anak
Ini tidak kalah penting untuk kita ciptakan, bund.
Jangan lupa untuk membuat suasana makan menyenangkan. Dalam artian tidak boleh ada paksaan untuk makan dan jangan biasakan memberikan makanan sebagai hadiah.
Apakah boleh dilakukan dengan memberikan anak hiburan melalui perangkat elektronik? Nah, ini yang paling sering dilakukan padahal tidak sepenuhnya benar.
Seharusnya lingkungan makan tidak boleh ada distraksi entah itu dari mainan, televisi, atau perangkat elektronik saat makan. Karena anak cenderung akan lebih suka distraksinya, daripada makananya.
Cobalah ciptakan lingkungan makan yang lebih seru dan kreatif, sambil Ibu bernyanyi, mungkin?
3. Prosedurnya gimana ya?
Jika sudah mampu makan sendiri, coba motivasi anak untuk bisa makan sendiri. Tentu dengan pengawasan orang dewasa, ya.
Nah, kalau anak sudah menunjukkan tanda tidak mau makan dengan menutup mulut, memalingkan kepala atau malahan menangis, coba tawarkan kembali makanan secara netral. Netral di sini adalah tanpa membujuk atau memaksa. Kalau memang setelah 10-15 menit anak tidak makan, akhiri proses makan.
Kuncinya jangan menyerah dan terus bersabar menghadapi anak, ya Bund. Ingat bahwa anak adalah titipan dan kita harus menjaga dan memberikan yang terbaik. Semangat bunda dan calon bunda~
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!