Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kok Anak-anak Susah Makan Ya, Bund?

11 Februari 2021   21:27 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:49 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan air putih, susu mengandung kalori dari gula sehingga bisa mengenyangkan. Jadi perhatikan ya, bund.

2. Coba perhatikan lingkungan makan anak

Ini tidak kalah penting untuk kita ciptakan, bund.

Jangan lupa untuk membuat suasana makan menyenangkan. Dalam artian tidak boleh ada paksaan untuk makan dan jangan biasakan memberikan makanan sebagai hadiah.

Apakah boleh dilakukan dengan memberikan anak hiburan melalui perangkat elektronik? Nah, ini yang paling sering dilakukan padahal tidak sepenuhnya benar. 

Seharusnya lingkungan makan tidak boleh ada distraksi entah itu dari mainan, televisi, atau perangkat elektronik saat makan. Karena anak cenderung akan lebih suka distraksinya, daripada makananya.

Cobalah ciptakan lingkungan makan yang lebih seru dan kreatif, sambil Ibu bernyanyi, mungkin? 

3. Prosedurnya gimana ya?

Jika sudah mampu makan sendiri, coba motivasi anak untuk bisa makan sendiri. Tentu dengan pengawasan orang dewasa, ya.

Nah, kalau anak sudah menunjukkan tanda tidak mau makan dengan menutup mulut, memalingkan kepala atau malahan menangis, coba tawarkan kembali makanan secara netral. Netral di sini adalah tanpa membujuk atau memaksa. Kalau memang setelah 10-15 menit anak tidak makan, akhiri proses makan.

Kuncinya jangan menyerah dan terus bersabar menghadapi anak, ya Bund. Ingat bahwa anak adalah titipan dan kita harus menjaga dan memberikan yang terbaik. Semangat bunda dan calon bunda~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun