3/ Menghadirkan Jawa di Kalimantan
Tidak hanya soal menerima paket, saya juga membalas dengan paket yang lain. Seperti yang saya lakukan pada Kakak.
Untuk menenangkan rindunya pada tempatnya pernah tinggal, saya mengirimkan 'utusan' berupa makanan dari Temanggung ke Balikpapan. Makanan yang tidak hanya disukai oleh Kakak, tetapi juga ponakan-ponakan saya. Makanan ringan yang mudah ditemukan di Jawa tapi tidak di tempat tinggalnya. Ada yang mirip, tapi rasanya beda.
Satu kardus besar saya kirim ke Balikpapan diterima dengan bahagia.
4/ Hadiah Ibu yang Tepat Waktu
Di hari Ibu pada tahun ini saya dan Kakak akhirnya memutuskan untuk membelikan hadiah untuk Mama lewat online saja. Sebenarnya Kakak menyuruh saya untuk terjun langsung ke toko saja, tapi saya yang mager memilih cara paling mudah dan efisien. Apalagi di masa pandemi seperti ini, ke tempat ramai seperti Mall, saya masih belum memberanikan diri.
Singkat cerita, saya dan kakak sepakat membeli di marketplace. Sebenarnya sudah jauh-jauh hari, saya memesan barang tersebut agar Mama tidak curiga, pun saya punya lebih banyak waktu untuk membungkusnya dengan estetik.
Akan tetapi rencana tinggalah rencana. Di luar dugaan terjadi keterlambatan di pihak penjual, hal yang membuat estimasi barang tersebut datang ikut mundur. Yang diprediksi sebelum tanggal 22 ternyata hadiah Mama datang diwaktu yang sangat-sangat tepat waktu.
Persis di tanggal 22 Desember. Saat itu posisi saya sedang bersama Mama di meja makan. Tiba-tiba saja ada nomor yang tidak saya kenal menghubungi saya. Saya angkat. Rupanya nomor itu adalah nomor kurir JNE yang sedang bingung mencari alamat rumah saya.
Setelah telepon itu, tak lama sebuah pesan masuk datang. Kurir tersebut mengabadikan jalan dekat rumah saya untuk memastikan lokasi.