Cerita Kompasianival 2016 | Kompasianival Boleh Selesai, Pertemanan Kita Jangan Sampai
Saya pikir wajarlah jika Kompasianival kemudian ditiadakan. Apalagi tanda-tandanya juga belum nampak.
Sampai kemudian di akhir Oktober, kode-kode bakal ada Kompasianival mulai tercium. Waktu itu saya ikut nimbrung untuk meramaikan komentar. Kurang lebih begini:
Ya karena ternyata Kompasianival tidak berarti dibuat tidur tahun ini, tetap dibangunkan dengan cara yang memang paling memungkinkan. Lewat virtual, lewat layar-layar digital.
Meski saya pikir rasanya jelas akan berbeda. Tapi ya bagaimana sudah kahanan atau keadaannya.
Waktu admin Kompasiana menginformasikan Kompasianival dengan tanda tanya itu, saya hanya terlintas untuk ikut memberi masukan bintang tamunya saja. Apalagi kalau bukan yang selalu saya banggakan, yang gak jauh dengan genre saya. Saya mengusulkan adanya dangdutan!
Cerita Kompasianival 2017 | Menebus Kehadiran di Kompasianival 2017 dan Terima Kasih!
Ya, meski pada akhirnya belum diwujudkan di tahun ini, smoga saja di tahun depan atau di Kompasianival yang berikutnya. Karena sejujurnya saya akan selalu menyimpan harapan itu. Lagipula untuk menonton konser dangdut memang lebih asyik benar-benar ada di depan panggung bukan hanya di depan layar laptop. Smoga, ya.
Ah iya.
Rupanya cerita memang belum selesai sampai di grup dangdut favorit saya yang tidak diundang. Beberapa hari kemudian saya dihubungi admin Kompasiana untuk maksud yang lain.