Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yang Belum Terbongkar di Kompasianival 2020

8 Desember 2020   22:31 Diperbarui: 8 Desember 2020   22:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisik-bisik rahasia | unsplash.com

Kompasianival 2020 yang saya kenang...

Sudah tiga hari berlalu dan saya baru bercerita tentangnya. Tentang ajang tahunan Kompasiana yang di tahun ini terasa spesial, secara virtual. 

Akan tetapi tidak hanya itu saja, karena ada juga hal lain yang menurut saya tak kalah spesial dan akan saya ceritakan lewat tulisan yang sedang kalian baca ini.

Selalu Ada Cerita di Tiap Kompasianival

Ini bukan kali pertama saya mengikuti ajang kopi darat bloger dan netizen terbesar di Indonesia tersebut. Sudah ke-5 kali sejak saya bergabung menjadi bagian Kompasiana, menjadi kompasianer.

Menilik sebentar ke masa lalu, tahun 2015 adalah Kompasianival yang pertama saya rasakan. Lalu berurutan di tahun 2016, 2017, dan 2018. Di tahun 2019, saya tidak hadir di tempat karena di waktu yang bersamaan saya sedang bersama acara Kompasiana yang lain.

Cerita Kompasianival 2015 | Sensasi Kopi Darat di Kompasianival, Tidak Ada Pertemuan yang Kebetulan

Di tiap Kompasianival, selalu ada cerita yang saya alami. Cerita yang berkesan dan "kok ya ada aja." Jadi semacam punya highlight-nya masing-masing.

Misal di 2015, saya tidak akan lupa bukan hanya karena saya dapat undangan untuk bertemu orang paling penting di Indonesia, tetapi momen saya tertinggal kereta dan salah stasiun juga turut menjadi memori jangka panjang untuk saya.

Terima Kasih untuk Kesempatan

Awalnya saya tidak terlalu berharap dengan adanya Kompasianival di tahun yang benar-benar membuat kita harus menghadapi dunia dengan cara berbeda. Pandemi yang tidak pernah kita duga hadir sejak bulan Maret membuat banyak rencana-rencana menjadi tidak berjalan seperti seharusnya.

Cerita Kompasianival 2016 | Kompasianival Boleh Selesai, Pertemanan Kita Jangan Sampai

Saya pikir wajarlah jika Kompasianival kemudian ditiadakan. Apalagi tanda-tandanya juga belum nampak.

Sampai kemudian di akhir Oktober, kode-kode bakal ada Kompasianival mulai tercium. Waktu itu saya ikut nimbrung untuk meramaikan komentar. Kurang lebih begini:

tangkapan layar
tangkapan layar
Baru dipancing tanda tanya soal Kompasianival saja sudah membuat saya senang. 

Ya karena ternyata Kompasianival tidak berarti dibuat tidur tahun ini, tetap dibangunkan dengan cara yang memang paling memungkinkan. Lewat virtual, lewat layar-layar digital. 

Meski saya pikir rasanya jelas akan berbeda. Tapi ya bagaimana sudah kahanan atau keadaannya.

Waktu admin Kompasiana menginformasikan Kompasianival dengan tanda tanya itu, saya hanya terlintas untuk ikut memberi masukan bintang tamunya saja. Apalagi kalau bukan yang selalu saya banggakan, yang gak jauh dengan genre saya. Saya mengusulkan adanya dangdutan!

Cerita Kompasianival 2017 | Menebus Kehadiran di Kompasianival 2017 dan Terima Kasih!

Ya, meski pada akhirnya belum diwujudkan di tahun ini, smoga saja di tahun depan atau di Kompasianival yang berikutnya. Karena sejujurnya saya akan selalu menyimpan harapan itu. Lagipula untuk menonton konser dangdut memang lebih asyik benar-benar ada di depan panggung bukan hanya di depan layar laptop. Smoga, ya.

Ah iya.

Rupanya cerita memang belum selesai sampai di grup dangdut favorit saya yang tidak diundang. Beberapa hari kemudian saya dihubungi admin Kompasiana untuk maksud yang lain.

Menjadi salah satu pembicara. Wow!

Di luar rencana saya dan bayangan saya waktu itu. Benar-benar penuh kejutan dan saya tidak menolak apalagi diminta Kompasiana. 

Apa yang diminta juga adalah jalur keilmuan yang selama ini saya pelajari dan juga saya bagi di sini: tentang gizi.

Sayang memang karena keterbatasan waktu, materi yang ingin saya sampaikan belum sepenuhnya tersampaikan. Rencananya saya akan menulis di tulisan lain. Semoga, ya. Agar semua juga tahu.

Cerita Kompasianival 2018 | Selamat untuk Para Perauh Kompasiana Award yang Saya Kenal

Enam tahun di sini dan Kompasiana tidak pernah habis mengejutkan bagi saya. Terima kasih sudah menciptakan momen yang tidak akan saya lupa di hidup saya. Lewat tulisan ini saya akan mengabadikannya. 

Ah, ya tentu saya tidak akan lupa tragedi lepasnya jarum pentul.

Makasih, sayangku, kompasiana. Tahun depan ketemu lagi, yuk! 

Kalau kamu punya cerita apa di Kompasianival tahun ini? Mari bongkar kakak~

Salam,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun