Udah tau salah, tapi...
Kalau ditanya soal patah hati, pasti banyak orang yang berharap terhindar darinya. Karena dari katanya saja sudah mengandung "patah" yang bisa diartikan sebagai tidak dapat berlanjut, putus.
Akan tetapi bukankah jatuh cinta yang juga punya unsur "jatuh" atau meluncur ke bawah dengan cepat, yang sebenarnya tidak kalah mengerikan? Aih~
Lupakan jatuh hati, karena tulisan ini, seperti yang sudah dikatakan dijudul akan membahas soal patah hati saja. Apakah karena si penulis -saya- sedang merasakannya? Hmmmm. Lupakan.
Sekarang mari meningat -ingat saja kesalahan-kesalahan umum ketika seseorang sedang patah hati, termasuk jangan-jangan kamu juga pelakunya.
Umum karena terlalu sering dilakukan. Umum karena sudah tahu apa yang dilakukan justru hanya menciptakan kesedihan yang amat dalam, tapi tetap laksanakan.
Kesalahan Pertama, Menyalahkan Diri Sendiri
"Apa salahku?"
Buat introspeksi, boleh saja. Cuma jangan berlebihan menyalahkannya. Sudah dicari salahnya tapi tidak ketemu malah jadi pusing.
Jangan-jangan memang bukan "salahku" tapi karena kebanyakan "salahnya." Jadi kalau tiba-tiba seorang membuat kamu patah hati tiba-tiba, jangan buru-buru tarik simpulan bahwa kamu adalah biangnya.
Menyalahkan diri sendiri hanya membuat kamu merasa jadi orang yang paling menyakitkan. Dan ya memang jadi menciptakan kamu yang begitu. Dipatahkan sama dia, yang merasa bersalah malah diri sendiri. Kan gimana gitu lho.
Nah daripada sibuk mencari salahnya di mana, lebih baik terima saja bahwa patah ini mengajarkan kalau yang dia inginkan bukan kamu.
Bukankah seharusnya dia tidak akan melakukannya jika benar-benar sayang padamu?
Case closed. Nggak.
Kesalahan Kedua, Mendengarkan Lagu-lagu Bernada Pilu
Siapa nih yang lagi patah hati malah dikasih backsound kumenangis membayangkan~~?
Kita bukan ada di sinetron, sayang.
Kesalahan paling umum dan sering terjadi ketika patah hati adalah yang satu ini. Membuat suasana makin emosional dengan mendengarkan lagu-lagu sendu.
Lagu-lagu yang membuatmu autofokus dan memahami berlebihan lirik-lirik lagunya, kata demi katanya. Yang kemudian membuat hatimu makin ambyar. Merasa semua lagu sedih adalah ceritamu?
Belum cukup sampai disitu. Tiba-tiba saja muncul sungai di atas pipimu, yang mengalirkan air dari matamu. Hiks. Beneran kumenangis membayangkan~
Mendengarkan lagu-lagu kesedihan di saat kamu sedang merasakan pengalaman yang serupa akan membuat sakitnya jadi berlipat. Itu fakta. Fakta yang setidaknya pernah saya alami. Hm.
Sebenarnya memangis saat patah hati itu baik. Maksudnya setidaknya bisa membuat kamu menjadi lega. Yang tidak baik adalah ketika kamu tidak tahu kapan harus menghentikannya.
Jadi kalau memang ingin menangis sambil ditemani lagu-lagu semacam itu untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis, silakan. Hanya saja, kamu harus punya tombol stop untuk menghentikannya, ya.
Kesalahan Ketiga dan Berikutnya, Salah-salah Lainnya
Tidak tegas.
Kamu sudah berjanji pada hatimu sendiri untuk pergi, tapi semua tidak terjadi. Kamu merasa ingin baik-baik saja. Melawan kenyataan nih ceritanya? Sesuper apa sih kamu?
Memang memberikan saran untuk orang yang patah hati itu tidak banyak manjurnya. Karena orang patah hati tidak butuh banyak saran, tetapi mendengarkan apa kata hatinya sendiri. Yang menyakitkan tapi itu justru baik untuk kenyataan: segera pergi, selesai.
Kamu berhak bahagia tanpa pura-pura. Bukan kamu yang harusnya menyesal. Terdengar klise, tapi patah hati adalah salah satu cara terbaik untuk meningatkan kita yang suka keras kepala dalam mencintai seseorang.
Coba sebutkan kesalahan yang lain, singkat saja! Haha.
Salam,
Listhia H. Rahman