Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Suara, Suka Malu Mendengarkan Sendiri tapi Dinanti yang Mencintai

14 September 2020   20:57 Diperbarui: 15 September 2020   03:41 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara kita bisa beradaptasi dengan situasi, tergantung dari siapa yang sedang kita ajak bicara. Ini yang saya simpulkan sendiri sih.

Hal yang menarik lainnya, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Seltzer -seorang antropolog biologi di University of Wisconsin- pada subjek anak perempuan yang menemukan bahwa berbicara dengan Ibu dapat mengaktifkan bagian otak yang sama dengan memeluknya.

 Dengan kata lain, mendengarkan suara dari seseorang yang kamu cintai bisa menghasilkan dampak yang sama dengan menyentuh secara fisik. Wah, seluar biasa itu ternyata kekuatan suara.

Nah, dari sini kita bisa mendapatkan sebuah petunjuk, sepertinya memang sudah saatnya kita tidak perlu ragu untuk menambahkan suara dipengiriman pesan, ya.  Apalagi jika memang punya keterikatan seperti keluarga atau pasangan. 

Jadi tunggu apalagi, sekarang coba kirim pesan suaramu atau jika perlu ditelepon saja.

Smoga tidak dalam panggilan yang lain ya, sob. Hehe. 

Salam,

Listhia H. Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun