Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apa Kabar Gizi Anak-anak Indonesia di Masa Pandemi?

29 Juli 2020   11:59 Diperbarui: 29 Juli 2020   18:12 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab tidak semua pelayanan pada balita menjadi ditiadakan. Penanganan balita dengan kasus kedaruratan seperti gizi buruk tetap terlaksana dan pemberian vitamin A yang akan dilakukan bulan agustus nanti juga tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. Jadi, jangan lupa komunikasikan jika kondisi balita  dirasa ada yang tidak baik. 

Tugas siapa?

Permasalahan balita yang dihadapi seperti halnya masalah gizi ini bukanlah jadi tugas satu pihak saja. Bukan urusan kementerian kesehatan karena mentang-mentang sangat berkaitan langsung dengan kondisi balita. Tidak. Nasib-nasib balita ini menjadi tanggung jawab lintas sektor dan juga tak lepas dari kita sebagai masyarakat.

Ada peran kementerian pertanian untuk memastikan pangan tetap tersedia, ada kementerian sosial yang turut meringankan beban keluarga akibat pandemi dengan bantuan pangan nontunai, ada kementerian PUPR yang menyedian air bersih dan sanitasi dan ada peran-peran lainnya dari kementerian lain. 

Sampai peran media massa pun turut diperlukan untuk memberikan dan menyebarkan informasi dan praktik baik pada masyarakat. Ya, koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan menyelamatkan nasib anak-anak di masa pandemi ini.

Ingat, ini bukan hanya urusan pemerintah semata. Kita juga harus lebih peduli sebagai masyarakat dan anggota keluarga. Anak-anak apalagi masih balita sangat bergantung pada orang dewasa, orang tuanya. 

Selamat hari anak, meski sudah lewat. Toh setiap hari rasanya menjadi hari-hari penting bagi mereka, bagi tumbuh kembangnya yang tidak bisa terulang. Semoga semua bisa lekas membaik.

Salam,
Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun