Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apa Kabar Gizi Anak-anak Indonesia di Masa Pandemi?

29 Juli 2020   11:59 Diperbarui: 29 Juli 2020   18:12 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | unsplash.com

Gimana ya?

Seperti yang kita tahu bahwa beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 23 Juli kita sama-sama memperingati Hari Anak Nasional.  

Hari yang sepantasnya menjadi spesial mengingat dunia anak-anak selalu identik dengan hal-hal menyenangkan. Sayangnya memang di peringatan hari anak-anak nasional tahun ini kita harus merayakannya di tengah pandemi. Dengan suasana yang beda, pasti. 

Kalau menengok sejarahnya sekilas saja, perjalanan hari Anak Nasional ini rupanya pernah berganti-ganti loh. Baru di tahun 1985 (hingga berlanjut sampai sekarang), Hari Anak Nasional mulai diperingati setiap tanggal 23 Juli atau sudah ke-35 kalinya di tanggal yang sama. 

Mumpung masih bulan Juli dan belum lewat seminggu, membahas dunia anak-anak sepertinya masih menarik atau memang akan selalu menarik, ya?

Siapa Anak-anak Itu?

Kita semua adalah anak-anak dari orangtua kita. Namun secara usia, siapakah anak-anak yang dimaksud? 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) batasan usia yang digunakan adalah sejak dalam kandungan sampai usia 19 tahun.

Akan tetapi dalam undang-undang kita, anak-anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Ya, secara umum anak-anak  adalah mereka yang (akan dan baru) lahir sampai berseragam sekolah.

Agar bahasan tidak terlalu meluas, di tulisan kali ini saya akan membahas rentang usia yang cukup penting dalam perjalanan anak-anak. Di rentang sejak lahir sampai usia 5 tahun. Atau kita sebut dengan balita.

Selain masa-masa sedang lucu-lucunya, masa-masa tersebut memiliki peran penting yang akan berpengaruh ke depannya. Usia-usia dimana pertumbuhan dan perkembangan sedang pesat. 

Menjadi masa-masa krusial yang perlu dipantau karena jika terlewat saja tumbuh kembang si anak, waktunya tidak bisa dikembalikan. Sampai-sampai ada istilah yang menyebutkan fase emas karena saking berharganya.

Apa Kabar Gizi Anak Balita di Masa Pandemi?

Sebelum terjadinya pandemi, kabar balita Indonesia sudah tidak benar-benar baik. Misalkan saja dilihat dari status gizi  buruk dan gizi kurang yang diketahui masih diangka 17.7 persen.

Sedangkan balita sangat pendek dan pendek atau stunting  (tinggi badan dibawah standar menurut usia) sebesar 30.8 persen. Data ini diperoleh dari riskesdas 2018.

Situasi pandemi seperti yang sedang kita sama-sama hadapi sekarang ini dikhawatirkan memperburuk keadaan gizi balita di Indonesia.

Misalkan saja dengan adanya perubahan pola konsumsi yang terjadi akibat daya beli yang rendah sebagai dampak pandemi.  

Hal ini sangat mungkin berpengaruh terhadap status gizi balita apabila yang dibeli adalah pangan yang tidak bergizi. Apalagi jika itu berlangsung cukup lama. Seperti kita sama ketahui, sudah hampir lima bulan pandemi kita hadapi.

Ditambah lagi dengan pelayanan kesehatan yang biasanya di dapatkan balita melalui program Posyandu. Kegiatan yang biasanya diselenggarakan tiap bulannya harus mengalami penyesuaian. 

Meningat balita adalah kelompok yang rentan terpapar, kegiatan yang menimbulkan kerumunan memang lebih baik ditunda sampai kondisinya benar-benar dirasa aman.

Akibat penundaan kegiatan posyandu ini data pemantauan balita pun jadi ikut terdampak. Data balita yang diukur menjadi tidak lengkap. Hal ini menjadi permasalahan baru yang dihadapi anak-anak balita di pandemi yang tidak bisa dihindari.

Oleh sebab itulah, di sini peran keluarga menjadi sangat penting sebagai pemantau pertama yang diharapkan sebisa mungkin memastikan keadaan balitanya.

Sebab tidak semua pelayanan pada balita menjadi ditiadakan. Penanganan balita dengan kasus kedaruratan seperti gizi buruk tetap terlaksana dan pemberian vitamin A yang akan dilakukan bulan agustus nanti juga tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. Jadi, jangan lupa komunikasikan jika kondisi balita  dirasa ada yang tidak baik. 

Tugas siapa?

Permasalahan balita yang dihadapi seperti halnya masalah gizi ini bukanlah jadi tugas satu pihak saja. Bukan urusan kementerian kesehatan karena mentang-mentang sangat berkaitan langsung dengan kondisi balita. Tidak. Nasib-nasib balita ini menjadi tanggung jawab lintas sektor dan juga tak lepas dari kita sebagai masyarakat.

Ada peran kementerian pertanian untuk memastikan pangan tetap tersedia, ada kementerian sosial yang turut meringankan beban keluarga akibat pandemi dengan bantuan pangan nontunai, ada kementerian PUPR yang menyedian air bersih dan sanitasi dan ada peran-peran lainnya dari kementerian lain. 

Sampai peran media massa pun turut diperlukan untuk memberikan dan menyebarkan informasi dan praktik baik pada masyarakat. Ya, koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan menyelamatkan nasib anak-anak di masa pandemi ini.

Ingat, ini bukan hanya urusan pemerintah semata. Kita juga harus lebih peduli sebagai masyarakat dan anggota keluarga. Anak-anak apalagi masih balita sangat bergantung pada orang dewasa, orang tuanya. 

Selamat hari anak, meski sudah lewat. Toh setiap hari rasanya menjadi hari-hari penting bagi mereka, bagi tumbuh kembangnya yang tidak bisa terulang. Semoga semua bisa lekas membaik.

Salam,
Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun