Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Humor | Kumpulan Cerita Nostalgia Ramadan Ala Saya

12 Mei 2020   23:22 Diperbarui: 12 Mei 2020   23:34 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | https://www.freepik.com/

Nah, salat berjamaah Maghrib ini menjadi spesial karena salah satu yang menjadi imam salat adalah orang yang dituakan di perumahan kami tinggal. Salah satunya adalah Mbah Yanto yang kami hormati.

"Ayoooo, rapatkan safnya jangan sampai ada yang kosong ndak diisi setan. " begitu kata yang sering diucap Mbah Yanto sebelum memulai menjadi imam kami.

Lalu, "Allahu akbar..."

Suasana yang tadinya ramai, berangsur jadi khidmat. Akan tetapi tidak lama, suasana selalu jadi riuh tiap kali Al Fatihah selesai dibacakan.

Ketika cukup "Aamiin." malah menjadi "Aammiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnn"

Bukan amin paling serius, tetapi amin yang terlalu panjang, yang (memaksa) Mbah Yanto harus menunggu agak lama  untuk meneruskan ke surat selanjutnya.

Ya. Gara-gara amin yang terlalu panjang, kami pernah diceramahi setelah salat Maghrib.

Apakah setelah Mbah Yanto memberi nasihat lantas para jamaah kecilnya menjadi tidak mengulanginya? Ternyata tidak juga. Kejadian itu masih saja berkesempatan untuk terulang dari saya berstatus santriwati sampai saya harus ikut turun tangan untuk mengingatkan mereka agar tidak mengulangi.

Maaf ya Mbah, namanya juga banyak jamaah anak kecilnya. hehehe.

2. Belajar Salat, tapi Kok...

Ketika memasuki SMA, saya tidak lagi menjadi santri. Kini giliran saya menjadi teman santri/wati. Ternyata mengajar mereka memang seru, apalagi saya sering mendapat jatah untuk mengajar mereka yang masih imut sekali. Anak-anak TK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun