Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berpuasa di Tengah Pandemi Corona

24 April 2020   11:33 Diperbarui: 24 April 2020   11:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah semua akan baik-baik saja? Tenang-

Hari Kamis (23/4) malam, pemerintah memutuskan bahwa bulan Ramadan sudah di depan mata. Satu Ramadaan yang jatuh tepat di hari Jumat. Sebagai bulan yang disucikan bagi umat Islam, tentunya kedatangannya selalu dinantikan dengan hati riang. Namun, memang ada beda ceritanya di Bulan Ramadan tahun ini, dimana Ramadan tiba di saat wabah masih melanda. Bukan hanya Indonesia, tetapi seluruh dunia.

Di situasi yang sedang tidak baik-baik saja seperti yang sedang sama-sama kita hadapi, wajar jika kemudian menimbulkan kekhawatiran. Seperti khawatir yang mungkin muncul di kalangan umat muslim yang berpuasa: Apakah puasa aman untuk tetap dilakukan selama pandemi seperti ini?

Tenang. Sebelum membahas secara spesifik mengenai puasa dan wabah korona, janganlah memelihara kekhawatiran tentang apapun secara berlebihan. Karena hal tersebut yang justru mampu membuat biang masalah kesehatanmu.

Puasa dan Kabar Baik yang Menyertainya

Berpuasa adalah menahan diri untuk tidak makan, tidak minum dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa adalah wujud ketakwaan hamba kepadaNya.

Sebagai sebuah ibadah, Tuhan pasti tidak akan menyengsarakan umatNya. Jika itu diperintahkan, pasti bukan untuk menyiksa melainkan memberikan banyak manfaat. Seperti puasa yang sudah banyak pula diteliti untuk ditinjau secara medis.

Nah, seperti sebuah penelitian yang baru-baru ini ditayangkan oleh Journal of Proteomics mengenai  puasa selama 30 hari  yang diketahui berdampak postif pada banyak hal seperti berpengaruh terhadap metabolisme, perbaikan DNA, fungsi kognitif dan kekebalan tubuh pada subjek yang sehat.Penelitian ini dilakukan pada mereka yang berpuasa Ramadan di tahun 2018, yaitu dari tanggal 16 Mei sampai 14 Juni 2018.  Jika ingin membaca lebih rinci silakan di sini 

Puasa di tengah Pandemi Korona

Di tengah pandemi korona yang masih menjadi "misteri" karena masih belum ditemukan obatnya. Hal paling bijak adalah melakukan pencegahan seperti dengan menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker ketika hendak berpergian,  dan segala hal yang diimbau pemerintah.

Bagaimana dengan puasa? Seperti yang sudah disampaikan badan Kesehatan dunia (WHO), belum ada studi tentang puasa dapat berisiko Covid-19. Untuk itu, bagi orang muslim yang sehat bisa berpuasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Ingat yang sehat.

Sama halnya bagi mereka dengan kondisi medis tertentu (misalnya diabetes) yang bisa jadi disarankan untuk tidak berpuasa, pasien dengan covid-19 dapat mendapat pengecualian.

Hal yang Menjadi Pekerjaan Selama di Rumah Saja

Selama kita sehat dan mampu, banyak dampak baik yang bisa kita dapatkan ketika berpuasa. Yang berubah dari puasa adalah jam waktu makan dan minum yang diperbolehkan. Kebutuhan sehari-hari kita tetaplah sama. Untuk itulah pekerjaan rumah kita adalah mengatur makan yang cukup ketika waktu sudah diperbolehkan.

Apalagi banyak kabar yang melaporkan saat puasa justru membuat badan makin melar? Kalau ini yang terjadi, tandanya ada surplus energi yang akhirnya disimpan sebagai lemak. Padahal kalau dipikir seharusnya kita bisa menjadi lebih langsing saat puasa, ya kan?

Selama tinggal di rumah saja, yang perlu kita perhatikan yaitu soal pemilihan makanan yang tepat. Bukan semata asal kenyang tapi gizinya diabaikan. Terlebih di masa seperti ini ada baiknya kita memang bijak untuk memilih makanan apa yang masuk ke dalam tubuh. Menjadi penting.

Dengan waktu makan yang dibatasi dan juga kondisi yang mengharuskan kita harus tetap fit, kualitas makanan jangan disepelekan. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Ada sumber karbohidratnya, ada protein, ada lemak dan juga serat. Serat alami dari buah dan sayuran agar kita juga dapat merasakan manfaat mineral dan vitaminnya. Pastikan makanan ini ada di stok belanjamu. Perbanyaklah makanan yang segar.

Ramadan kali ini memang membuat suasananya menjadi beda. Namun, sebagai muslim yang diwajibkan untuk berpuasa, tentunya hal ini tidak lalu menjadi alasan untuk tidak melakukannya selama masih diberi kesehatan.

Selamat menjalankan puasa, sehat semua. Smoga semua lekas membaik dan kita bisa sabar menjalani ujian ini. Aamiin.

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun